Ramadan 2023

Warna-warni Tradisi Jelang Ramadan di Indonesia: Dari Mandi Jeruk Hingga Makan Bersama

Di berbagai daerah di Indonesia, banyak yang memiliki tradisi unik yang dilakukan menjelang bulan suci Ramadan.

Editor: Donny Yosua
FP
Ilustrasi berbuka puasa bersama. 

Umat Islam di Bali menyambut bulan suci Ramadan dengan Megibung.

Megibung berasal dari kata gibung yang berarti berbagi, duduk melingkar, dan makan bersama dengan nasi dan piring di atas nampan.

Ritual ini diadakan di Kampung Islam Kepaon, Karangasem, Bali Timur pada tanggal 10, 20, dan 30 Ramadan.

Ritual ini diperkenalkan oleh Raja Karangasem, I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem pada abat ke-17 Masehi.

 

Baca juga: Bulog Sulsel Pastikan Stok Beras Aman Jelang Ramadan

 

7. Megengan, Jawa Timur

tradisi megengan di jawa timur jelang ramadan 2032023
Ribuan nasi ambeng disantap bersama-sama di acara Megengan di Kabupaten Magetan, Rabu (16/5/2018).

Masyarakat di Jawa Timur terutama di Tuban, Malang, dan Surabaya mengadakan tradisi Megengan untuk menyambut bulan Ramadhan.

“Megengan” berasal dari bahasa Jawa megeng, yang berarti “memegang”.

Tradisi ini mengingatkan orang-orang bahwa Ramadan akan datang, dan mereka harus menahan diri dari melakukan dosa.

Selama Megengan, masyarakat biasanya duduk bersama di masjid atau lapangan untuk berdoa bersama dan makan bersama.

Tradisi itu juga merupakan salah satu cara penyebaran Islam di Jawa Timur sejak dulu.

 

Baca juga: Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Ini Dia Syarat Penerima Bansos dari Pemerintah

 

8. Malamang, Sumatera Barat

tradisi malamang di sumatera barat jelang ramadan 2032023
Seorang warga memasak lemang atau Malamang di Taluk Sikumbang Rt 01/Rw 10, Kelurahan Lubul Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (12/5/2021) atau H-1 Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1442 H.

Malamang atau memasak lemang, kue beras yang dimasak dalam bambu telah menjadi tradisi khusus masyarakat Minangkabau untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Saat Malamang, orang akan berkumpul di lapangan untuk membuat dan memanggang lemang bersama.

Lemang kemudian disajikan dengan tapai sipuluik atau beras ketan hitam yang difermentasi dan atau daging durian.

Cara masyarakat menyambut Ramadan di Indonesia mungkin berbeda-beda, namun semua ini memiliki kesamaan, mereka berbagi kebersamaan, menyambut bulan dengan suka cita, dan berharap bulan tersebut diberkahi.

Arus globalisasi dan modernisasi tidak akan pernah menurunkan semangat masyarakat Indonesia untuk melestarikan tradisi.

(*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved