Sains
Sejarah Kapur Barus, Primadona dari Nusantara yang Populer Jauh Sebelum Cengkeh dan Pala
Jauh sebelum pala dan cengkeh terkenal, sesungguhnya kapur barus yang dihasilkan pohon Kamper telah menjadi primadona masyarakat Eropa dan...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Mengutip penjelasan LIPI, kapur barus berasal dari pohon kamper atau kayu kamper dengan nama ilmiah Cinnamomum camphora yang termasuk dalam Suku Lauraceae.
Kerabat dekatnya adalah tumbuhan alpukat, kayu manis.
Di Kebun Raya Cibodas, dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 1.300 – 1.425 m dpl.
Pohon Kamper mengandung senyawa kimia volatil di seluruh bagian tubuhnya.

Baca juga: Kandungan Nutrisi Melimpah, Ini Manfaat dari Daun Mint untuk Kesehatan
Kayu dan daunnya yang didistilasi uap akan menghasilkan minyak atsiri.
Pohon ini memiliki enam varian senyawa kimia berbeda, yaitu: kamper, linalool, 1,8-sineola, nerolidol, safrola, dan borneol.
Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah memasukkan pohon kamper dalam daftar 12 spesies endemik pohon di Nusantara terancam punah.
Dalam Buku Strategi Konservasi 12 Spesies Pohon Prioritas Nasional 2019-2029 yang disusun Arief Hamidi, Kesumadewi Sri Yulita, dan kolega dijelaskan bahwa penyusunan daftar ini didorong oleh kawasan hutan primer yang semakin menyusut akibat konversi lahan, eksploitasi sumber daya alam, dan perubahan iklim global.
Spesies pohon ditetapkan sebagai langka berdasarkan empat kriteria, yaitu kelangkaan, tingkat ancaman, manfaat dan nilai, dan tingkat tindakan konservasi.
Pohon Kamper terdaftar pada nomor urut enam.

Baca juga: 7 Manfaat Mengkonsumsi Daun Singkong untuk Kesehatan
Wapres Maruf Amin Tanam Pohon di Barus, Sumatera Utara
kapur barus
Barus
Jamiyah Batak Muslim Indonesia
Arif Rahmansyah Marbun
Kamper
Maruf Amin
cengkeh
pala
Fenomena Hujan Meteor Bootid Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Catat Waktu Pengamatan Terbaik! |
![]() |
---|
Ilmuwan Peringatkan Umat Manusia usai Penemuan UFO Bersimbol Aneh di Kolombia |
![]() |
---|
Sederet Fenomena Langit di Indonesia April 2025: Ada Pink Moon hingga Hujan Meteor Tertua |
![]() |
---|
Sempat Punah Sejak 13 Ribu Tahun Lalu, Spesies Serigala 'Dire Wolf' Berhasil Dihidupkan Kembali |
![]() |
---|
Fenomena Worm Moon Diprakirakan Picu Banjir Rob 14-29 Maret 2025, Apa Itu? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.