Gempa di Turki

KBRI Ankara: 500 WNI Tinggal di Lokasi Gempa Turki

KBRI Ankara menyebutkan sejumlah WNI di Kahramanmaras juga harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
The Guardian
GEMPA TURKI - Tim penyelammat melakukan evakuasi korban dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 skala Richter (SR) di Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023). 

 

Pusat gempa berada di provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km dari Ankara.

Hingga kini proses pencarian korban masih berlangsung.

Pemerintah Turki memperkirakan korban akan terus bertambah karena banyak yang tertimbun puing.

Pemerintah Ankara juga mendeklarasikan tujuh hari masa berkabung demi menghormati para keluarga korban yang berduka.

Merespons bencana ini, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Prancis, hingga Rusia, menawarkan bantuan kepada Turki.

 

Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Jiwa Gempa 7,8 SR Turki dan Suriah, Warga Berlarian di Atas Salju

 

Kesaksian WNI di Turki

Warga Negara Indonesia (WNI), Winda Trimelia Utami, yang tinggal di Provinsi Adana, Turki, mengatakan detik-detik terjadinya gempa magnitudo 7,8 melanda wilayah tersebut.

Winda mengatakan dirinya tinggal di asrama yang berada dalam bangunan lima lantai.

Menurut Winda, getaran keras gempa terasa di sepuluh provinsi di dekat pusat gempa, termasuk di tempatnya tinggal.

Saat terjadi gempa, Winda menjelaskan, dirinya sedang tidur karena saat itu masih pagi.

Pada waktu itu, ia sempat tak bisa keluar dari ruangan.

“(Getarannya) sangat terasa sekitar dua sampai tiga menit kami menunggu di dalam ruangan, di bawah meja, tidak bisa keluar, karena guncangannya sangat besar,” kata Winda dalam Program Kompas Petang Kompas TV, Senin (6/2/2023).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved