UMKM Toraja
Modal Rp 300 Ribu, Owner Kopi Randan Uma Buka Kedai di Toraja
Awalnya ia hanya mempunyai uang tunai Rp300 ribu, ketika itu dia nekat membeli biji kopi di Pasar Bolu Rantepao.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Pandemi covid-19 telah membuat kinerja semua sektor di Indonesia menurun.
Namun, saat beberapa bisnis gulung tikar, Tangdilian Payung Allo justru nekat membangun sebuah bisnis produksi kopi.
Bermodalkan Rp300 ribu, ia merintis Kopi Randan Uma.
Baca juga: Ketum PMKRI Tri Natalia Urada Sambut Rakernas dengan Pantun Kopi Toraja
TribunToraja.com berkesempatan mengunjungi Tandilian Payung Allo di Cafe Randan Uma, Tongkonan Lempe, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (31/1/2023)
Ia mencerikan awal mula ia merintis karir di dunia perkopian.
Awalnya ia hanya mempunyai uang tunai Rp300 ribu, ketika itu dia nekat membeli biji kopi di Pasar Lolai, Kelurahan Limbong, Toraja Utara.
Biji kopi yang ia beli kemudian dijemur di depan rumahnya.

Usai kering, ia lanjut menggiling kopi tersebut secara manual dan ditumbuk menggunakan jerigen yang telah ia belah menjadi dua bagian.
Kemudian dia menjual kopi yang telah dia kelola kepada kenalannya dan menjajakan kopinya di pasar.
Ia berkeinginan membeli mesin roasting kopi, agar mempermudah pekerjaannya.
Selain bermodalkan uang Rp300 ribu, ia juga sempat mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank BRI.
"Waktu itu saya ajukan pinjaman KUR di Bank BRI, disetujui sebesar Rp40 juta. Puji Tuhan sudah lunas dalam waktu dua tahun," jelasnya.
Baca juga: Hadirnya Kafe Logikaa Toraja Terinspirasi dari Film Filosofi Kopi
Singkat cerita, ia menekuni usaha tersebut dengan penuh perjuangan dan kesabaran.
Saat ini, omsetnya dapat mencapai Rp20 juta per bulan.
Ia mengatakan, sebelumnya ia diremehkan oleh orang-orang terdekatnya.
"Saya memulai dengan modal uang sendiri, awalnya pasti sulit, bahkan orang terdekat beberapa meremehkan perjuangan saya," jelas Tandilian.

Ia menjelaskan bahwa dengan modal Rp300 ribu, tak menyangka dapat membeli mesin giling kopi sendiri.
"Dulu sempat terbersit punya mesin kopi sendiri, pada akhinya kesampaian," tuturnya.
Sekarang ia mengatakan selain dari usaha kopi, ia juga dapat mengelola usaha lain.
"Sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, selain kopi, ada juga homestay," jelasnya.
Ia menjelaskan, Homestay Randan Uma dikelola oleh kedua orang tuanya.
Pada tahun 2020, ia mengeluarkan brand kopi sendiri, bernama Kopi Randan Uma.
Baca juga: Selain Nikmat, Ini Manfaat Kopi Toraja untuk Kesehatan
Sebelumnya dia pernah bekerja di bagian pertambangan, namun ia harus kembali ke kampung karena bencana alam yang menimpa kota Palu.
Setelah mengakhiri pekerjaan di pertambangan, ia kembali ke dunia film namun gagal karena pandemi.
Setelah dengan segala pertimbangan ia memutuskan membuka usaha sendiri di Toraja.
Jadilah Randa Uma, bertahan hingga saat ini.
(*)
Baca juga: Kopi Toraja: Emas Hitam Pencetus Perang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.