Kisah di balik Alasan Buaya tidak Ditemukan di Toraja

Buaya disebut tidak bisa memakan keturunan masyarakat Toraja dengan hanya menyebut satu kalimat sakral.

|
Editor: Apriani Landa
mashable
Ilustrasi hewan buaya 

TRIBUNTORAJA.COM - Di daerah Toraja tidak ditemukan binatang buaya. Hampir di seluruh wilayah Toraja tidak ditemukan predator perairan ini.

Tapi kenapa di Toraja tidak ditemukan buaya? Kira-kira apa ya alasannya?

Konon, katanya orang Toraja pernah bersumpah dengan buaya.

"Ceritanya dulu ada orang bernama Tekken Bulo yang bersumpah dengan sang nenek (buaya)," kata salah satu pengamat budaya Toraja, Andarias Labung Mentaruk.

Baca juga: Ini 10 Jenis Kerbau Menurut Masyarakat Toraja, Harganya Bisa Mencapai Rp 1 Miliar

Baca juga: Sarita, Kain Batik Toraja yang Mengandung Doa

Buaya disebut tidak bisa memakan keturunan masyarakat Toraja dengan hanya menyebut satu kalimat sakral.

"Kalau ada orang Toraja mau dimakan buaya, tinggal bilang ke buaya itu, 'Saya keturunan Puang to Ketora'," imbuhnya.

Beberapa masyarakat Toraja, khususunya keturunan rumah Tongkonan Karatuan Pantilang percaya bahwa sumpah ini dilakukan oleh buaya dan Tekken Bulo karena jasanya menyelamatkan buaya.

"Konon, dulu pernah orang yang menombak buaya dan buaya tersebut meminta bantuan Tekken Bulo untuk mencabut tombak dari tubuhnya," katanya.

Baca juga: Arjo Gigit Leher Buaya yang Menerkamnya

Baca juga: Kisah Pilu Agustina, Nenek 63 Tahun Harus Kehilangan Rumah yang Ditinggali Sejak Kecil di Rantepao

"Saat meminta imbalan atas jasanya Tekken Bulo meminta kepada buaya agar tidak memakan keturunannya," tuturnya.

Dengan adanya sumpah tersebut, orang Toraja tidak bisa dimakan buaya dan buaya tidak bisa memasuki wilayah Toraja.

"Buaya tidak bisa melintas masuk ke daerah Toraja, di perbatasan sana ada kepiting raksasa yang akan memakan buaya jika melintas daerah Toraja," jelasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved