Ketua DPRD Tana Toraja Menegaskan Tak Ada Penggusuran Pedagang Pasar Makale
Welem menyakinkan pedagang bahwa hal tersebut dilakukan untuk penataan, pengaturan, penertiban serta pengelompokan agar Pasar Makale terlihat indah.
Penulis: Ricdwan Abbas | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi', menegaskan tidak ada pengusiran pedagang dan penggusuran Pasar Tradisional Makale, Tana Toraja.
Hal itu disampaikan Welem kepada Tribun-timur.com, saat ditemui di Gedung DPRD Tana Toraja, Kamis (10/11/2022).
Pernyataan itu menyusul kisruh pedagang terkait rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja melakukan penataan dan penertiban lapak pedagang.
Dikatakan Welem, dirinya bersama Wakil Ketua DPRD, Yohanis Lintin, dan pihak Pemerintah Daerah, telah mengunjungi Pasar Makale dalam rangka sosialisasi konsep penataan dan penertiban kemarin, Rabu (9/11/2022).
"Kami (DPRD Tana Toraja) bersama tim dari Pemerintah kunjungan ke pasar untuk meyakinkan pedagang dan masyarakat terkait konsep Pemerintah mengenai penataan dan penertiban," ujarnya.
"Kami sampaikan, tidak ada penggusuran dan pengusiran masyarakat yang selama ini berdagang di pasar,” katanya.
Welem menyakinkan pedagang bahwa hal tersebut dilakukan untuk penataan, pengaturan, penertiban serta pengelompokan agar Pasar Makale terlihat lebih indah, rapih, dan bersih.
Ia menuturkan, penataan dan pengelolaan pasar dilakukan secara komprehensif dengan tetap memperhatikan keberlangsungan pedagang.
Konsep ini diharapkan mampu memberi kontribusi lebih besar terhadap perekonomian warga Tana Toraja, salah satunya melalui retribusi pasar.
"Tidak ada niat Pemerintah mau menyusahkan rakyat. Penataan dan pengaturan dilakukan agar Pasar Makale bernilai wisata dan bisa menarik wisatawan," ujarnya.
"Harapan kita, ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," ungkap Welem.