Ini 10 Jenis Kerbau Menurut Masyarakat Toraja, Harganya Bisa Mencapai Rp 1 Miliar
Kerbau tidak lepas dari aktivitas adat masyarakat, khususnya saat upacara Rambu Solo’ atau pesta kematian.
TRIBUNTORAJA.COM - Bagi masyakarat Toraja, kerbau adalah hewan yang sangat spesial. Masyarakat Toraja menamai kerbau dengan sebutan tedong.
Kerbau tidak lepas dari aktivitas adat masyarakat, khususnya saat upacara Rambu Solo’ atau pesta kematian.
Selain itu, kerbau pun dikaitkan dengan status sosial masyarakat setempat.
Jika keluarga bangsawan, jumlah kerbau yang dikorbankan bisa mencapai puluhan sampai ratusan ekor.
Status sosial juga biasa dilihat dari jumlah tedong atau kerbau yang disembelih serta jenisnya.
Baca juga: Sarita, Kain Batik Toraja yang Mengandung Doa
Baca juga: 4 Jenis Beras Yang Dijual di Toraja Utara dan Harganya
Jenis kerbau dipisahkan berdasarkan ciri pada corak, ukuran, bentuk tubuh, tanduk, serta perpaduan warnanya.
Ini 10 jenis kerbau atau tedong di masyarakat Toraja:
Kasta tertinggi dari kerbau adalah jenis ini. Bagaiman tidak, harganya sangat selangit dan paling mahal dari jenis kerbau lainnya di Toraja, bisa mencapai Rp 1 miliar per ekor.

Ciri dari Tedong Saleko adalah warna dasar putih dengan belang hitam. Tedong Saleko memiliki tanduk kuning gading dengan bola mata berwarna putih.
2. Tedong Bonga
Ini jenis yang paling sering dikenal masyarakat awam, Tedong Bonga. Jika memiliki jenis ini sudah menjadi kebanggaan tersendiri.
Harganya juga selangit, hampir sama dengan Tedong Saleko.
Ciri Tedong Bonga berbanding terbalik dengan Saleko, walau coraknya hampir sama.

Tedong Bonga berwarna dasar hitam dengan belang putih.
Ada juga jenis Tedong Bonga Ulu, di mana ciri-cirinya adalah sekujur tubuh hitam tapi kepala memiliki belang atau corak putih.
3. Lotong Boko’
Peringkat ketiga adalah Tedong Boko’, kerbau dangan harga mahal serta terunik di dalam masyarakat Toraja. Kerbau ini juga memiliki corak hitam dan putih.
Jenis kerbau terbilang sangat langka ditemukan. Ini pula yang membuat harga kerbau ini hanya beda tipis dengan Tedong Bonga dan Tedong Saleko.

Tedong Lotong Boko’ ini punya corak belang hitam yang menutupi punggungnya dengan warna dasar putih. Lotong boko’ artinya hitam di belakang.
4. Tedong Balian
Umumnya kerbau memiliki tanduk, tapi kerbau jenis ini unik karena panjang tanduknya bisa mencapai 2 meter. Itu pula yang menjadi ciri khasnya.
Maka tidak salah jika pada saat pesta berlangsung, biasanya Tedong Balian ini akan jadi pusat perhatian orang-orang.

Tedong Balian memiliki tanduknya yang panjang diantara kerbau jenis lainnya. Badannya gempal, serta corak warna hitam keabu-abuan.
Kebanyakan kerbau ini dikebiri. Kerbau jenis ini sudah langka sehingga kisaran harganya juga mahal, biasanya di atas Rp 100 juta.
5. Tedong Pudu’
Bagi pria Toraja, jenis kerbau ini menjadi favorit. Pasalnya, Tedong Pudu' adalah jenis kerbau aduan, selain sebagai kerbau sembelihan, jenis kerbau ini biasanya dijadikan sebagai petarung dalam acara adu kerbau (silaga tedong) saat pesta Rambu Solo’.
Itu karena bentuk tubuhnya yang kekar tersebut. Ciri lainnya kulit yang dominasi warna hitam.

Jika kerbau ini telah memenangkan pertarungan, biasanya harganya akan naik. Tapi meski begitu harga Tedong Pudu’ hanya berkisar antara puluhan juta hingga 100 juta rupiah aja.
Salah satu variannya adalah Pudu' Gara'. Tedong ini memiliki bola mata berwarna putih.
6. Tedong Todi'
Tedong Todi’ adalah jenis kerbau yang didominasi warna hitam seperti halnya Tedong Pudu'. Kerbau ini memiliki titik putih di kepala atau di dahinya, diantara kedua tanduknya.
Mirip dengan ikan todi’ ikan kecil mirip ikan teri namun ini biasa ditemukan air tawar atau di sawah.

Tedong Todi' memiliki dua varian yakni Todi' dan Todi' Gara'. Letak perbedaannya hanya pada bola mata yang berwarna putih di sebut Todi' Gara'. Harga Tedong Todi’ hampir sama Tedong Pudu', berkisar antara puluhan sampai Rp 100 juta.
7. Tedong Tekken Langi'
Tekken Langi’ artinya tongkat langit. Diberikan nama itu karena kerbau jenis ini memiliki tanduk yang seolah menusuk ke langit.
Bentuk tanduk yang tidak simetris/horisontal, tapi vertikal. Ciri khususnya, tanduk sebelah kiri menjulang ke atas, sementara tanduk sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya.
Karena keunikannya membuat kerbau ini sangat jarang dijumpai, biasanya hanya ditampilkan dalam upacara Rambu Solo' dengan tingkatan tertentu seperti upacara Sapu Randanan (upacara adat Rambu Solo' yang tertinggi dan lengkap).
Karena kerbau ini merupakan kerbau yang langka maka harganya juga mahal berkisar di atas Rp 100 juta.
8. Tedong Sokko
Keunikan lain dari kerbau yang ada di Toraja adalah Tedong Sokko, kerbau jenis ini memiliki tanduk yang arahnya terbalik dengan kerbau umumnya yaitu tanduk yang menghadap ke bawah dan hampir bertemu di bawah leher.
Bila berpadu dengan corak/belang tertentu, contohnya Bonga Sokko (kerbau belang dengan tanduk menghadap ke bawah) nilainya menjadi sangat mahal.
9. Tedong Bulan
Tedong Bulan yaitu jenis kerbau yang memiliki warna putih cerah agak kemerah-merahan di sekujur tubuhnya. Biasanya juga disebut full albino.
Tedong Bulan memiliki bentuk badan yang besar, tanduk kuning gading dan kulit putih mulus.

Jangan salah menilai ini seperti tedong bonga. Jika diurut berdasarkan tingkatan/kasta, maka Tedong Bulan adalah kerbau dengan kasta terendah di mata masyarakat Toraja.
10. Tedong Sambao'
Tedong Sambao' tidak jauh berbeda dengan Tedong Bulan yang menempati tingkatan/kasta yang sama.
Ciri yang membedakan antara Tedong Sambao' dan Tedong Bulan terletak pada warna Tedong Sambao' yang berwarna berwarna abu-abu atau putih kelabu seperti kebo bule di Solo.