235 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Toraja Utara

Salah satu perwakilan masyarakat, Daud Arung Pengarungan, menyoroti kebijakan pajak yang menurutnya semakin membebani warga.

Tribun Toraja/Lilianti Ariyani Saalino
DEMO - Aliansi Mahasiswa dan Pemuda kembali gelar demo di Rantepao, Toraja Utara, Senin (1/9/2025). Mereka menyoroti kebijakan pajak yang dianggap semakin membebani masyarakat kecil, khususnya terkait tradisi adat rambu solo’. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO – Aksi demonstrasi yang digelar Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli NKRI di Kabupaten Toraja Utara mendapat pengamanan ketat dari aparat gabungan, Senin (1/9/25).

Sebanyak 235 personel diterjunkan untuk menjaga jalannya aksi agar berlangsung aman dan tertib.

Kekuatan pengamanan tersebut terdiri atas 145 personel Polres Toraja Utara, 40 personel Kodim 1414 Tana Toraja, serta 50 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Toraja Utara.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli NKRI awalnya menggelar unjuk rasa di Bundara Kandean Dulang, Rantepao, Toraja Utara, Senin (1/9/2025).

Demo yang berlangsung di depan Pos Polisi Rantepao itu diwarnai dengan aksi pembakaran ban dan orasi bergantian dari sejumlah mahasiswa serta pemuda yang menyuarakan aspirasi mereka mengenai persoalan sosial-ekonomi.

Salah satu perwakilan masyarakat, Daud Arung Pengarungan, menyoroti kebijakan pajak yang menurutnya semakin membebani warga.

"Semuanya sudah dipajaki, mulai dari obat-obatan sae lako rambu solo', tuo Ki dipajak Ki, masaki dipajak Ki sae lako mate ta dipajak duka Ki!! (mulai obat-obatan hingga upacara kematian rambu solo', kita masih hidup dipajaki, sakit dipajaki, hingga mati juga masih dipajaki!)," ucapnya lantang di hadapan massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.

Ia menilai kebijakan pajak tersebut semakin menekan kehidupan masyarakat kecil, khususnya para pedagang dan warga yang terikat dengan tradisi adat seperti pelaksanaan rambu solo’.

Pantauan Tribun Toraja, aksi demo sempat diguyur gerimis selama sekitar lima menit.

Namun, massa tetap bertahan dan melanjutkan orasi mereka di depan Pos Polisi Rantepao.

Unjuk rasa ini juga berdampak pada arus lalu lintas di Jalan Poros Palopo–Toraja.

Jalur utama ditutup sementara hingga depan Mitra Bungkang, sehingga kendaraan dialihkan melalui jalur belakang Alun-Alun Rantepao.

Sementara itu, bagi pengendara yang hendak menuju Bolu dan sekitarnya diarahkan lewat Jalan Emmy Salean.

Penutupan jalan dan pengalihan arus membuat lalu lintas sempat tersendat, meski situasi secara umum tetap kondusif.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved