4 Dampak Buruk Program Makan Bergizi Gratis, P2G Desak Moratorium MBG

Kasus keracunan yang dialami ribuan siswa di berbagai daerah menunjukkan lemahnya pengawasan kualitas makanan yang disediakan.

Editor: Imam Wahyudi
Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
KERACUNAN MAKANAN - Pelajar SMK Doa Bangsa, Kabupaten Sukabumi, Jabar, saat dirawat di IGD RSUD Palabuhanratu, Rabu (24/9/2025) malam. Mereka diduga keracunan makanan sudah menyantap menu MBG. 

Distribusi makanan kerap menyita waktu pembelajaran, terutama di tingkat SD dan Madrasah.

Guru harus membagi fokus antara mengajar dan mendampingi siswa saat makan.

Satriwan juga menyoroti anggaran MBG yang diambil dari pos pendidikan.

Menurutnya, hal itu berpotensi mengurangi alokasi untuk kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan.

“Kami berharap di RAPBN 2026, anggaran MBG tidak lagi mengambil dari anggaran pendidikan. Untuk saat ini, jalan terbaik adalah moratorium sambil dilakukan evaluasi total,” tegasnya.

Siswa Keracunan

Kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus bermunculan di sejumlah daerah.

Terbaru, ratusan siswa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, keracunan MBG.

Sejak program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025, pemerintah mencatat sudah ribuan penerima manfaat terdampak insiden keamanan pangan.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, mengatakan terdapat tiga lembaga yang melaporkan data kasus keracunan MBG dengan hasil berbeda.

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat 46 kasus dengan 5.080 penderita (per 17 September).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 60 kasus dengan 5.207 penderita (per 16 September).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita (per 10 September).

“Dari data tiga lembaga tersebut, kasus keracunan menimpa lebih dari 5.000 penerima manfaat,” kata Qodari di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Berdasarkan kajian BPOM, puncak kasus keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat.

Adapun faktor utama penyebab keracunan di antaranya, kebersihan makanan yang tidak terjaga, suhu dan proses pengolahan pangan yang tidak sesuai standar, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada sebagian penerima manfaat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Program MBG Didesak Dimoratorium Buntut Banyak Kasus Keracunan hingga Gerus Anggaran Pendidikan 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved