Lima Pelajar SMK di Sukabumi Dilarikan ke RS Usai Santap Spageti Menu MBG, Pusing Hingga Muntah

Sandi mengatakan, spageti di menu MBG yang ia konsumsi membuatnya mual hingga merasakan lemas.

Editor: Apriani Landa
Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
KERACUNAN MAKANAN - Pelajar SMK Doa Bangsa, Kabupaten Sukabumi, Jabar, saat dirawat di IGD RSUD Palabuhanratu, Rabu (24/9/2025) malam. Mereka diduga keracunan makanan sudah menyantap menu MBG. 

TRIBUNTORAJA, SUKABUMI - Korban diduga keracunan akibat santap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertambah.

Kali ini menimpa pelajar SMK Doa Bangsa di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dikutip dari Tribunjabar.id, lima orang pelajar dibawa ke IGD RSUD Palabuhanratu, Rabu (24/9/2025), diduga karena keracunan makanan.

Pelajar ini mengalami gatal-gatal di badan, mual, pusing, hingga muntah-muntah usai menyantap menu dari MBG.

Seorang korban, Sandi Maulana, mengaku merasakan gatal hingga muntah usai mengkonsumsi MBG sekira pukul 09.00 WIB.

Sebelum dibawa ke IGD RSUD Palabuhanratu, Sandi dibawa ke klinik sampai akhirnya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.

"Alergi, gatel-gatel, terus mual, pusing, muntah-muntah. Tadi jam 9 makan MBG (ada) spageti, ikan, sama saus, sayuran, tahu, sama jeruk," kata siswa kelas kelas 12 saat ditemui Tribunjabar.id di IGD RSUD Palabuhanratu, Rabu malam ini.

Sandi mengatakan, spageti MBG yang ia konsumsi membuatnya mual hingga ia merasakan lemas.

"Kalau spageti rasanya kaya (buat) mual-mual gitu gak enak, berlendir enggak, tapi dingin. Gak ada nasinya. Tadi makannya gak abis, gak enak," ucap Sandi.

Hingga Rabu malam, para pelajar yang diduga keracunan MBG ini masih dalam penanganan tim medis.

Uji Lab Temukan Bakteri Hingga Jamur

Apa yang menimpa pelajar SMK Doa Bangsa merupakan kasus kesekian dari keracunan makanan di Sukabumi.

Sebelumnya, keracunan massal pelajar juga terjadi di Kecamatan Cidolog, Kecamatan Parakansalak dan Kecamatan Cibadak, pada Agustus dan September 2025 ini.

Dinas Kesehatan telah melakukan uji laboratorium terhadap makanan pada Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, mengatakan, pihaknya baru menyelesaikan uji lab di SPPG Cidolog dan Parakansalak.

"SPPG Cidolog, pemeriksaan sampel makanan diambil dari dapur MBG, jenis sampel yang diperiksa laboratorium berupa nasi uduk, tempe orek, acar bumbu kuning, telur dadar, dan semangka," ujar Agus kepada Tribunjabar.id, Selasa (23/9/2025).

Agus menjelaskan, hasil lab untuk MBG di SPPG Cidolog ditemukan jamur dan bakteri pada makanan yang dikonsumsi para pelajar.

"Hasil pemeriksaan mikrobiologi di Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat ditemukan jamur (Coccodiodesimmitis) pada semangka, bakteri (Enterobacter cloacae) pada tempe orek, dan macrococcus caseolyticus pada telur dadar," kata Agus.

Sedangkan di SPPG Parakansalak, sampel makanan yang diambil dari dapur MBG untuk diperiksa laboratorium berupa nasi putih, telur, orek tahu, sayuran, semangka, dan susu.

"Hasil pemeriksaan mikrobiologi di Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat ditemukan bakteri (Bacillus Cereus) pada telur," ucap Agus.

Agus menjelaskan, bakteri dan jamur dapat mengkontaminasi bahan makanan dari proses penyimpanan pada suhu ruang yang terlalu lama, dan hal itu terjadi di Cidolog.

"SPPG Parakansalak pada hasil lab terdapat bakteri (Bacillus Cereus) pada telur. Bakteri ini dapat mengkontaminasi / mencemari telur mentah pada saat penyimpanan pada suhu yang tidak tepat dan pengolahan harus dimasak hingga matang sempurna karena toksinnya mungkin tidak rusak sepenuhnya saat dimasak ulang," ucap Agus.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Dugaan Keracunan MBG Juga Terjadi di Sukabumi, Pelajar Gatal hingga Muntah

Dan

Tribunnews.com dengan judul Siswa SMK di Sukabumi Diduga Alami Keracunan MBG, Rasakan Gatal, Muntah Lemas Usai Santap Spageti

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved