Anggaran Tak Cukup, Pembangunan Jembatan Tete Sura di Sangalla Tana Toraja Terhenti
Kondisi tersebut dinilai berbahaya karena tidak memiliki penyangga atau pagar pengaman, sementara aliran sungai di bawah
Penulis: Anastasya Saidong Ridwan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Jembatan Sura (Tete Sura) yang menghubungkan Kelurahan Buntu Masakke, Kecamatan Sangalla, dan Lembang Rantelakbi Kambisa, Kecamatan Sangalla Utara, Tana Toraja hingga kini belum bisa dilalui warga.
Pantauan di lapangan, jembatan yang menjadi akses utama warga dan anak sekolah itu masih dalam tahap konstruksi.
Struktur utama berupa dua abutment beton yang berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban jembatan ke tanah, sudah berdiri kokoh di kedua sisi sungai, namun lantai jembatan permanen belum terpasang.
Di sekitar lokasi tampak perancah dan bekisting dari bambu serta kayu, menandakan pengerjaan belum rampung.
Beberapa papan kayu disusun miring sebagai jembatan darurat, sementara di bagian atas terlihat rangka bambu terikat kawat yang telah berkarat dan penutup seadanya yang digunakan warga untuk melintas secara terbatas.
Kondisi tersebut dinilai berbahaya karena tidak memiliki penyangga atau pagar pengaman, sementara aliran sungai di bawah jembatan cukup deras terutama saat hujan turun.
“Kalau hujan deras dan air naik, kami takut lewat. Anak-anak juga susah mau ke sekolah,” ujar salah satu warga, Kamis (30/10/2025).
Selanjutnya, pembangunan Jembatan Sura belum dilanjutkan akibat keterbatasan anggaran.
Hal itu ditanggapi oleh Marselinus, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek tersebut.
Ia menjelaskan dirinya belum mengetahui berapa anggaran perubahan tahun ini, dan jumlah dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) perubahan, namun katanya akan diusulkan.
“Anggaran tahun lalu belum cukup dan akan dilanjutkan di perubahan. Setelah dihitung oleh konsultan, memang dananya belum mencukupi, jadi ditambah di anggaran perubahan tahun ini,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Sementara itu, setelah dikonfirmasi ke Kepala Dinas PUTR Tana Toraja, Jacob Tipa, menjelaskan bahwa anggaran pembangunan Jembatan Sura sudah disiapkan dalam perubahan anggaran 2025.
Jacob menerangkan, proyek ini dianggarkan secara bertahap.
Tahun 2024, pemerintah mengalokasikan dana Rp200 juta untuk tahap awal pekerjaan.
Tahun 2025 kembali dianggarkan melalui dana perubahan sebesar Rp150 juta, namun setelah peninjauan konsultan, dana itu dinilai tidak cukup.
Karena itu, ditambah lagi Rp50 juta, sehingga total tambahan tahun ini menjadi Rp200 juta.
“Jadi total keseluruhan dana pembangunan jembatan mencapai Rp400 juta, terdiri dari Rp200 juta tahun 2024 dan Rp200 juta dari dana perubahan tahun ini. Dananya sudah siap, jadi akan segera dilanjutkan,” tegas Jacob, Selasa (28/10/2025).
Disisi lain, warga sekitar berharap agar pembangunan Jembatan Sura segera diselesaikan dan bisa difungsikan sebelum akhir tahun ini.
Selama ini, mereka masih mengandalkan jembatan darurat dari papan dan bambu yang sudah mulai lapuk dan rawan ambruk.
“Jembatan ini sangat penting bagi kami. Kalau bisa segera rampung supaya anak-anak aman pergi sekolah dan warga bisa beraktivitas tanpa takut jatuh,” ujar seorang warga lainnya.
Dengan anggaran tambahan yang telah siap di perubahan tahun 2025, masyarakat berharap pemerintah benar-benar menuntaskan pembangunan Jembatan Sura, sehingga jembatan tersebut bisa segera digunakan untuk menunjang mobilitas warga.(*)
| 222 Siswa di Kecamatan Sanggalla Tana Toraja Terima Beasiswa PIP | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/beasise322.jpg)  | 
|---|
| Danau Assa, Objek Wisata Alternatif di Tana Toraja | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Danau-Assa-Objek-wisata-i333.jpg)  | 
|---|
| Mahasiswa KKN UKI Toraja Bersihkan Obwis Buntu Bebo Sangalla | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/16082024_Mahasiswa_KKN_UKI_Toraja.jpg)  | 
|---|
| Objek Wisata Buntu Bebo', Gunung Tertinggi di Sangalla' Tawarkan Pesona Negeri di Atas Awan | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/16082024_Buntu_Bebo.jpg)  | 
|---|
| Warga Sangalla Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Samping Rumahnya | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Yohanis-Parran3r33.jpg)  | 
|---|

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/jemnatan-tete-sura.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/yohanis-some1.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/sampah-tebing-romantis.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/jalan-to-tumbang-mila.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/jembatan-kaca33.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/pesilatsul34.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/30072024_paskibraka_pembawa_baki.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.