TRIBUNTORAJA.COM - Aksi demonstrasi ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025), melibatkan banyak pelajar.
Aksi bertajuk 'Bubarkan DPR' itu berakhir ricuh hingga tengah malam.
Massa melempari aparat dengan batu dan botol, sementara aparat merespons dengan water canon dan gas air mata.
Sejumlah fasilitas rusak, termasuk posko pengamanan dalam DPR, komputer di pintu Gerbang Pancasila, hingga satu unit sepeda motor yang dibakar massa.
Polda Metro Jaya mencatat dari 351 orang yang diamankan, sebanyak 196 di antaranya masih berstatus pelajar di bawah umur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa ratusan pendemo itu diamankan karena melakukan aksi anarkis, mulai dari merusak fasilitas umum hingga menyerang aparat kepolisian.
“Anak ini adalah yang berusia di bawah 18 tahun atau masih berstatus pelajar,” kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).
Meskipun sempat terlibat dalam kericuhan, seluruh pelajar yang diamankan akhirnya dipulangkan ke orang tua mereka masing-masing setelah menandatangani surat pernyataan.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sylvana Maria, mengungkapkan temuan mengejutkan usai melakukan wawancara singkat dengan para pelajar yang ditangkap.
Menurutnya, sebagian besar pelajar mengaku ikut demonstrasi karena diajak kakak kelas, alumni sekolah, hingga terpengaruh ajakan masif di media sosial TikTok.
“Mereka menyebutkan bahwa kakak kelas yang sudah lulus mengajak mereka ikut. Selain itu, informasi di media sosial seperti TikTok juga menjadi pemicu rasa ingin tahu hingga akhirnya ikut turun ke jalan,” jelas Sylvana.
Para pelajar ini diketahui datang dari sejumlah daerah penyangga Jakarta, seperti Cikarang, Cibitung, dan Cibinong.
KPAI pun mendesak aparat kepolisian untuk menelusuri lebih jauh pola-pola ajakan yang melibatkan anak di bawah umur dalam aksi unjuk rasa.
“Kami berharap pihak kepolisian dapat mengungkap secara tuntas pola ini dan menemukan akar masalahnya, minimal dari sudut pandang penegakan hukum,” tegas Sylvana.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polda Metro Jaya Tangkap 351 Orang Demo Ricuh di DPR, Separuhnya Pelajar Korban Medsos