Jembatan Gantung Rantedada Tana Toraja Sudah Tak Layak, Warga Harap Diperbaiki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMBATAN GANTUNG - Jembatan Gantung di Dusun Pasula, Lembang Rantedada, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Jembatan ini kondisinya memprihatunkan dan diharapkan segera diperbaiki.

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Jembatan gantung Karangan yang berada di Pollo Sa, atau biasa disebut Salu Kapua (Sungai Besar), To Induk, Dusun Pasula, Lembang Rantedada, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, kini kondisinya memprihatinkan.

Salah seorang warga, Nurdin Bokko Parantean (75), menyampaikan kekhawatirannya dan berharap jembatan itu segera diganti dengan jembatan beton demi keamanan.

“Kalau jatuh ke sungai, sangat berbahaya. Kami khawatir jika ada korban," ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Nurdin menambahkan, jembatan sepanjang sekitar 36 meter itu awalnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat menggunakan batang bambu. 

Kemudian, pada 2007, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membangun jembatan gantung yang digunakan hingga kini.

Keberadaan jembatan ini menjadi akses utama yang menghubungkan Lembang Patengko menuju Lembang Rantedada, serta ke wilayah Lembang Pakala dan Lembang Uluway. 

Jalur ini dilalui anak-anak sekolah, pejalan kaki, dan pengendara motor karena merupakan rute terpendek menuju sekolah dari SD hingga SMA di Lembang Patengko.

Selama 18 tahun, jembatan ini menjadi jalur vital warga Dusun Pasula untuk melintas di atas sungai yang mengalir hingga ke Enrekang. 

Namun, usia dan kondisi material membuatnya kini tak lagi layak digunakan.

Pantauan Tribun Toraja di lokasi menunjukkan, beberapa papan lantai jembatan sudah renggang dan lapuk dimakan usia.

Jembatan terbuat dari papan kayu dengan konstruksi sederhana, dilengkapi pegangan besi di kedua sisi dan kabel baja sebagai penopang.

Meski berbahaya, jembatan ini tetap ramai dilalui warga setiap hari. 

Masyarakat berharap pemerintah segera membangun jembatan yang lebih kokoh dan aman agar aktivitas warga, terutama anak sekolah, dapat berlangsung tanpa risiko kecelakaan.