Namun, karena Sony tidak memiliki pabrik di AS, Apple memilih Samsung untuk proyek ini—terutama demi mendukung kebijakan pemerintah AS yang mendorong produksi dalam negeri.
Baca juga: Pengguna Internet Indonesia Tembus 229,4 Juta, Penetrasi 80,66 Persen di 2025
Strategi Bisnis dan Politik
Langkah Apple ini juga dinilai sebagai strategi untuk menghindari tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.
Produk dan komponen yang dibuat di dalam negeri bebas dari pajak impor, memberi keuntungan finansial sekaligus memperkuat citra “Made in USA”.
Hingga saat ini, Apple dan Samsung belum memberikan pernyataan resmi terkait kolaborasi tersebut.
Namun, jika proyek ini berjalan sesuai rencana, industri smartphone berpotensi menyaksikan lompatan besar dalam teknologi kamera mobile.
(*)