PSM Makassar Tak Persoalkan Kuota Pemain Asing, Desak I.League Segera Buat Keputusan

Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu pemain asing baru PSM Makassar, Alex Tanque mengikuti latihan bersama skuad PSM Makassar beberapa waktu lalu.

TRIBUNTORAJA.COM - PSM Makassar mengeluhkan regulasi kuota pemain asing di Super League 2025/2026 tak kunjung ditetapkan.

Padahal, kick off Super League musim depan sisa 12 hari lagi.

“Belum ada surat yang diterima (regulasi kuota pemain asing),” ungkap Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, Minggu (27/7/25).

Kuota regulasi pemain asing di Super League terus berubah-ubah.

Awalnya, Indonesia League (I.League) sebagai operator membolehkan setiap klub mendaftarkan 11 pemain asing.

Namun, hanya delapan masuk daftar susunan pemain (DSP). Tiga sisanya berada di kursi penonton.

Keputusan itu berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) I.League pada Senin (7/7/25) lalu.

Sepekan kemudian, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyurati I.League meminta peninjauan kuota pemain asing.

Erick Thohir menyarankan, dari 11 pemain asing, cuma tujuh dapat masuk DSP, empat sisanya berada di kursi penonton.

Terbaru, beredar kabar pemain asing boleh masuk DSP sebanyak sembilan. Tujuh pemain asing jadi starter, dua cadangan.

Muhammad Nur Fajrin mengaku tak mempersoalkan berapa pun jumlah kuota pemain asing.

Terpenting sekarang, ada kepastian regulasi kuota.

“Soal berapa yang bermain, kita sebagai peserta kompetisi akan mengikuti regulasi yang ditetapkan,” katanya.

Pria akrab disapa Fajrin ini mengungkapkan, jumlah pemain asing sebenarnya sudah dibahas saat RUPS I.League awal Juli lalu.

Semua klub peserta Super League telah menyampaikan pendapatnya masing-masing.

Namun, ia menyayangkan sudah 21 hari dari RUPS, tak ada kepastian regulasi diterima.

“Yang kami sayangkan sudah lebih hampir tiga minggu dibahas dalam RUPS, tapi kenapa kepastian regulasi secara tertulis belum juga dirilis,” tanya alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini.

Dihubungi terpisah, mantan pemain PSM Makassar Hendra Ridwan menyebut, bertambahnya kuota pemain asing musim depan ada nilai positif dan negatifnya.

Menurut dia, kehadiran pemain asing membuat nilai jual kompetisi semakin bagus. Dampaknya, penonton banyak.

Selain itu, pemain lokal punya motivasi tinggi demi menjadi pilihan utama pelatih.

“Pemain lokal termotivasi bersaing,” sebutnya.

Sisi negatifnya, pemain lokal semakin kurang menit bermain. Namun, hal itu tak bisa menjadi alasan.

Mereka harus berjuang sekuat tenaga untuk meningkatkan kemampuan.

Hendra menyebut, idealnya kuota pemain asing digunakan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia cukup enam atau tujuh pemain saja.

“Bagus kalau enam, tujuh pemain. Biar pemain lokal bisa bersaing juga,” katanya.(kaswadi)