Kodam XIV Hasanuddin dan Bulog Jalin Kerja Sama Serap Gabah Petani

Penulis: Redaksi
Editor: Donny Yosua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETAHANAN PANGAN - Serma Martinus, Babinsa di wilayah Kecamatan Mengkendek, saat ditemui di kantornya, Rabu (5/3/2025) pagi. Martnus menjelaskan bahwa petani yang memiliki hasil panen lebih dan ingin menjualnya dapat menghubungi Babinsa di desa atau kelurahan masing-masing.

"Kami sosialisasikan harga tersebut kepada petani melalui Babinsa di setiap lembang dan lurah. Selain itu, mereka juga mendata sawah masyarakat, termasuk jadwal panen dan pemiliknya serta apakah ada niat untuk dijual," kata Kapten Daud.

Ia menambahkan bahwa petani tidak perlu mengantarkan hasil panennya sendiri karena Bulog akan datang langsung ke lokasi.

"Jika ada petani yang ingin menjual gabah atau berasnya, silakan hubungi Babinsa. Nanti Babinsa yang akan berhubungan dengan pihak Bulog," lanjutnya.

 

Baca juga: PMI Toraja Utara Gelar Rapat Koordinasi dengan Tiga Instansi untuk Antisipasi Bencana

 

Kapten Daud juga menekankan bahwa transaksi pembayaran dilakukan melalui transfer bank untuk memastikan transparansi.

"Pembayaran ke petani dilakukan melalui transfer bank, tidak tunai. Jadi sebelum uang masuk ke rekening petani, gabah atau beras tidak boleh diangkut," ujarnya.

Selain itu, ia mengimbau petani untuk segera melapor jika ada tengkulak yang membeli gabah atau beras di bawah harga nasional.

 

Baca juga: Suasana Malam di Alun-Alun Rantepao, Ramai Pengunjung Meski Diguyur Hujan

 

"Tetapi kalau tengkulak itu mau beli di atas harga nasional, tidak apa-apa," katanya.

Menurut Kapten Daud, tantangan terbesar di Tana Toraja adalah kebiasaan turun-temurun petani yang menyimpan hasil panennya di lumbung padi.

Meski demikian, Babinsa tetap aktif turun ke lapangan untuk memastikan petani yang ingin menjual hasil panennya mendapatkan harga sesuai ketetapan nasional.

Hal ini dilakukan agar program ketahanan pangan berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

(*)