Kader Sebut OTT KPK 'Kampungan', Langsung Dapat Teguran dari PKB

Penulis: Redaksi
Editor: Donny Yosua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung DPR RI.

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA – Pernyataan kontroversial anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasbiallah Ilyas, yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai "kampungan," menuai teguran keras dari internal partainya.

Ucapan tersebut disampaikan Hasbiallah saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR.

Ia mengutip pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Menko Kemaritiman dan Investasi, yang pernah melontarkan kritik serupa.

 

 

"Saya setuju dengan Pak Luhut bahwa OTT itu hanya kampungan. Sebab, OTT justru merugikan keuangan negara," ujar Hasbiallah, Jumat (22/11/2024).

Tak lama setelah pernyataan tersebut, Ketua Harian DPP PKB, Ais Shafiyah Asfar, memberikan respons tegas.

Ia menegaskan bahwa OTT adalah alat penting dalam memberantas korupsi, bukan sesuatu yang kampungan.

 

Baca juga: KPK: Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diduga Peras Kadis hingga Kabiro untuk Biaya Kampanye Pilkada

 

"Pak Hasbi, menurut saya, keliru besar. OTT bukan pemborosan atau hal yang kampungan. Justru, OTT merupakan instrumen esensial dalam penegakan hukum," ujar Ais di Jakarta, Senin (25/11/2024), seperti dikutip dari Antara.

Meski begitu, Ais menekankan bahwa pemberantasan korupsi tidak semata-mata diukur dari jumlah OTT.

Keberhasilannya terletak pada penurunan signifikan angka kasus korupsi di Indonesia.

 

Baca juga: OTT Gubernur Bengkulu: KPK Sita Rp7 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi

 

Halaman
12