Laporan: Alfath Hartono (mahasiswa KKN Universitas Bosowa, Fakultas Teknik Arsitektur)
TRIBUNTORAJA.COM, PINRANG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur (KKN-TI) angkatan 55 Universitas Bosowa (Unibos) Makassar mengadakan acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kantor Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dusun, Sekdes, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kader Posyandu, masyarakat setempat, ibu PKK Desa Massewae, dan Babinsa Desa Massewae, serta mahasiswa Unibos.
Koordinator Desa Mahasiswa KKN-TI Unibos, Richard Christian, menyampaikan bahwa pada KKN kali ini Universitas Bosowa bekerja dengan Kementrian PUPR untuk melaksakana Pamsimas.
"Tentunya ini menjadi tantangan besar bagi kami karena KKN Tematik Infrastruktur baru pertama kali dilaksanakan," ucapnya.
KKN-Tematik Infrastruktur merujuk ke satu topik Pamsimas. Richard berharap kehadiran dan dampingan mahasiswa KKN Unibos ini bisa memberikan solusi terkait Pamsimas di Desa Massewae, serta bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat setempat.
KKN tematik infrastruktur ini difokuskan pada Pamsimas yang ada di Desa Massewae. Survey dan observasi dilakukan di Desa Massewae yang telah memiliki Pamsimas.
Output dari survey tersebut menghasilkan poin permasalahan serta potensi pada tiap dusun.
Hasil dari survey inilah dipaparkan dalam kegiatan FGD oleh perwakilan mahasiswa KKN TI angkatan 55 Unibos.
Termasuk kelembagaan serta peraturan yang dibuat dalam pengelolaan dan pembiayaan pasca pelaksanaan program tersebut.
Dari hasil survei juga memperlihatkan partisipasi masyarakat melalui kepedulian yang masih rendah dalam keberlanjutan dan keberfungsian Pamsimas.
Kepala Desa Massewae, Ibrahim, menyabut baik program yang dijalankan mahasiswa KKN TI Unibos ini.
Ia menilai bahwa program tersebut sangat membantu masyarakat terutama yang memanfaatkan Pamsimas.
"Pemaparan FGD sangat jelas dan terarah tersusun rapi materi dan konsep, lengkap dengan peta yang menjadikan masyarakat mudah mengerti," katanya.
"Kami sebagai PemDes Massewae berharap jika dibuatkan Peta Desa Administrasi," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Dusun Lome, Muhammad Yusuf.
Ia mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi karena pengelolaan Pamsimas yang tidak aktif.
(*)