TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, belum memberikan klarifikasi terkait polemik mundurnya Camat Rantepao, Jeniaty Rike Ekawaty ST MM.
Diketahui, camat yang akrab disapa Jeny ini menuliskan surat pengunduran diri tertangal 13 Desember 2023 dengan alasan tidak nyaman.
Jeny disebutkan sakit hati karena telah dipermalukan Bupati Toraja Utara di depan umum, di Lapangan Bakti, saat sedang apel gabungan, Senin (11/12/2023) lalu.
Apel gabungan ini diikuti seluruh PNS dari semua OPD lingkup Pemkab Toraja Utara. Jumlahnya ratusan orang.
Seminggu berlalu, berita ini telah viral. Meski demikian, Ombas-sapaan akrab Yohanis Bassang, memilih diam.
Dalam arahan saat apel gabungan Senin (18/12/2023) pagi tadi, ia mengaku tidak peduli dengan pemberitaan tentang dirinya.
"Terserah orang di luar mau bilang apa tentang saya. Apapun pemberitaan media, intinya saya semakin terkenal," begitu katanya.
Saat apel gabungan pagi tadi, Jeny tidak nampak. Begitupun saat Tribun Toraja menyambangi kanto Kecamaran Rantepao sekitar pukul 09.30 Wita, Jeny tidak terlihat.
Diberitakan sebelumnya, Jeniaty sebelumnya menuliskan surat pengunduran dirinya lengkap dengan materai Rp 10.000 tertanggal 13 Desember 2023.
Ia menyatakan mundur sebagai Camat Rantepao karena merasa tidak nyaman.
Surat pengunduran dirinya ini ditujukan kepada Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang.
Beredar informasi bahwa Jeny sakit hati karena dipermalukan di depan umum oleh Ombas.
Kejadiannya saat apel gabungan di Lapangan Bakti, Senin (11/12/2023) lalu.
Ombas diduga marah-marah kepada Jeny, bahkan mengusirnya dari panggung podium.
Berikut bunyi penggalan isi surat pengunduran di Jeniaty Rike Ekawaty: