Jika pengunjung sepi, maka ikan Masappi' ini berani keluar dari persembunyiannya di dasar kolam.
Ikan Masappi' juga biasa mengonsumsi lumut yang ada di bebatuan di kolam ini.
Keunikan kolam ini, walaupun di musim kemarau panjang, air kolam Tilangnga' tidak pernah kering.
Hanya surut sebentar lalu kembali seperti semula.
Selain itu pantangan di Tilangnga' ini, dilarang untuk orang yang berkunjung yang baru saja berduka dan menggunkan baju atau atribut serba hitam.
Juga pengunjung yang telah mengonsumsi jagung maupun yang membawa jagung ke sini, tidak boleh.
Selain jagung, Piong Bo'bo' (papiong nasi) juga dilarang, bahkan seluruh jenis Piong tidak boleh, menurut kepercayaan orang tua dulu.
Juga jenis makanan daging-dagingan dilarang di bawah turun ke sini, dipercaya kalau dibawa turun akan hilang secara sendirinya daging tersebut.
Juga dilarang meludah di sembarang tempat, apalagi ke dalam kolam.
Jika ingin meludah harus menggunakan daun kayu sebagai media pengalasnya.
Menurut Ambe' M Sappe, untuk sekarang, terbilang susah untuk mengawasi satu persatu pengunjung.
Tapi dulu-dulu, sangat pantang sekali untuk dilanggar.
Kepercayaan Aluk Todolo (kepercayaan masyarakat Toraja) dulu masih kental.
Walaupun Agama Nasrani, Islam, dan lain sebagainya sudah mulai disebarkan di Toraja tapi masyarakat tetap menjaga dan melestarikan adat yang ada turun temurun.(*)