BKSDA masih menunggu laporan dari pengelola di lapangan.
Meski demikan, lanjut Ardi, kebanyakan pendaki berada di sekitar tebing batu bawah, sementara letusan hanya terjadi di puncak kawah.
"Kita sudah imbau sejak pembukaan agar jangan ke kawah, insya Allah pendaki aman," ujarnya.
Sebelumnya sudah dilakukan penutupan saat jelang tahun baru, tepatnya 30 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.
"Salah satu alasan mengapa ditutup Desember sampai 2 Januari lalu karena aktivitas gempa meningkat," tuturnya.
Pendakian Sempat Ditutup
BkSDA Sumbar sempat menutup jalur pendakian ke Gunung Marapi saat momen pergantian tahun.
Hal itu dilakukan sejak 30 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, kondisi dan aktivitas vulkanik di Gunung Marapi tengah berstatus waspada sehingga pihaknya memutuskan untuk menutup jalur pendakian.
"Informasi dari Badan Geologi Kementrian ESDM, aktivitas vulkanik Gunung Marapi saat ini di Level II atau waspada," ujar Ardi, Selasa (27/12/2022).
Selain berstatus waspada, lanjut Ardi, penutupan itu juga bertujuan menjaga kawasan gunung agar tidak rusak akibat ramainya pengunjung.
Ardi merujuk pada hasil penelitian tentang daya dukung kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi, tak bisa menampung banyak orang.
Pihaknya memperkirakan Gunung Marapi hanya mampu menampung sekitar 150 pengunjung dalam satu masa kunjungan.
Angka tersebut dipengaruhi oleh dasar dan lebar jalur, panjang jalur, tempat berkemah hingga sumber air di TWA Gunung Marapi.
Ardi mengimbau agar masyarakat yang berencana merayakan tahun baru dengan mendaki gunung agar menahan diri.
"Untuk keselamatan diri dan unutk keutuhan kawasan TWA Gunung Marapi juga," pungkas Ardi.