Jejak Karir dan Kekayaan Komjen Pol Fadil Imran, Jenderal asal Makassar Jadi Kepercayaan Kapolri

Jabatan Astamaops Kapolri memiliki peran sentral dalam memperkuat koordinasi strategi dan pengendalian operasional kepolisian secara nasional.

Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
dok. Mabes Polri
JENDERAL ASAL MAKASSAR - Potret Komjen Pol Muhammad Fadil Imran dalam sebuah momen. Jenderal bintang 3 asal Makassar, Sulsel, ini ditunjuk menjadi Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi Petahana (Astamaops Polri) menggantikan Komjen Pol Akhmad Wiyagus, per 5 Agustus 2025. 

TRIBUNTORAJA.COM - Inilah sosok Komjen Pol Muhammad Fadil Imran yang kini mendapat jabatan baru dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Jenderal Bintang 3 ini resmi mengisi posisi sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi Petahana (Astamaops Polri) per 5 Agustus 2025.

Baca juga: Mutasi Polri, Kapolres Toraja Utara Kini Dijabat AKBP Stephanus Luckyanto

Jabatan Astamaops Kapolri memiliki peran sentral dalam memperkuat koordinasi strategi dan pengendalian operasional kepolisian secara nasional.

Ini adalah struktur baru di Mabes Polri.

Posisi ini bisa dianggap sebagai ‘tangan kanan operasional Kapolri’, sejajar dalam pengaruh dengan Kabareskrim atau Kabaharkam, namun fokus utamanya adalah pada grand operation design dan inter-unit coordination.

Jendeal berdarah Gowa, Sulawesi Selatan, ini masuk dalam gerbong mutasi dan rotasi untuk sejumlah perwira tinggi (Pati) Polri.

Baca juga: Adik Bupati Takalar dan Kakak Bupati Gowa Kini Tangan Kanan Kapolri

Hal itu tertuang dalam surat telegram rahasia bernomor ST/1764/VIII/KEP./2025, per tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Anwar atas nama Kapolri.

Total ada 61 Perwira Tinggi (Pati) Polri yang mendapat mutase dan rotas ini.

"Terdiri dari 34 personel promosi/flat, 4 penugasan khusus (Gassus), dan 23 pensiun,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8/2025).

Komjen Fadil menggantikan Komjen Akhmad Wiyagus, yang kini menjabat Kabaintelkam Polri.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mutasi diartikan pemindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain; perubahan yang terjadi mendadak dalam kromosom; perubahan dalam bentuk, kualitas atau sifat lain.

Berikut ini ulasan sepak terjang Komjen Pol Fadil Imran sebelum menjabat Astamaops Polri.

Profil Komjen Fadil Imran

Fadil Imran lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 14 Agustus 1968.

Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 dan seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia berpengalaman di bidang reserse.

Sebelum menjabat Astamaops, Fadil mengemban amanat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri sejak 27 Maret 2023, berdasarkan Telegram Kapolri Nomor ST/713/III/KEP./2023.

Jabatan Kabaharkam tersebut mengantarkannya meraih bintang tiga (Komjen) menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang pensiun.

Sebelumnya, Fadil pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Di luar institusi Polri, Fadil juga dipercaya sebagai Ketua Umum PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) periode 2024–2028, serta baru-baru ini ditunjuk sebagai Komisaris Independen Mining Industry Indonesia (MIND ID) melalui RUPST pada 10 Juni 2025.

Dalam RUPST tersebut, MIND ID, holding BUMN industri pertambangan Indonesia, juga menetapkan Nugroho Widyotomo dan Carmelita Hartoto sebagai komisaris independen.

Fadil Imran menempuh pendidikan di PTIK, SESPIM, dan mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri pada tahun 2015.

Jabatan Astamaops Kapolri secara resmi dikukuhkan dalam upacara rotasi dan mutasi perwira tinggi Polri pada 28 September 2024.

Dalam upacara tersebut, bergabung pula jabatan baru Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) dan Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Astamarena)

Pernyataan resmi mengenai mutasi tersebut dikuatkan melalui Surat Telegram Kapolri Nomor ST/688/IV/KEP./2025 tertanggal 13 April 2025, dan pelantikan jabatan ini berlangsung pada 14 April 2025

Astamaops bertugas membantu Kapolri dalam merancang, mengawasi, dan mengoordinasikan seluruh operasi besar kepolisian.

Mulai dari pengamanan pemilu, penanggulangan terorisme, penindakan narkoba, hingga pengendalian konflik sosial di berbagai daerah.

Posisi ini dinilai penting untuk menyederhanakan rantai komando dan mempercepat pengambilan keputusan operasional.

Astamaops berperan sebagai penghubung antara Kabareskrim, Kabaharkam, dan jajaran kewilayahan agar operasi Polri berjalan sinergis dan efisien.

Astamaops Kapolri tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis dan operasional, mencerminkan kebutuhan Polri untuk menyederhanakan rantai komando dalam operasi berskala besar.

Fadil Imran adalah adik kandung dari Bupati Takalar, Firdaus Daeng Manye dan juga kakak kandung dari Bupati Gowa, Husniah Talenrang.

Jejak Karier Fadil Imran

Di dunia kepolisian, rupanya Fadil Imran sudah pernah mengisi sejumlah jabatan.

Sebelum ditunjuk sebagai Astamaops Polri, Komjen Pol Fadil Imran menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam) periode Maret 2023 hingga Agustus 2025.

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 itu juga pernah bertugas sebagai Kapolda Jawa Timur (1 Mei hingga 16 November 2020) dan Kapolda Metro Jaya (November 2020 s/d Maret 2023).

Berikut rekam jejak karier Komjen Pol Muhammad Fadil Imran:

- Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat

- Kapolsek Metro Cengkareng tahun 1999

- Kapolsek Metro Tanah Abang tahun 2002

- Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok tahun 2008

- Wadirreskrimum Polda Metro Jaya tahun 2009

- Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau tahun 2011

- Kapolres Metro Jakarta Barat tahun 2013

- Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri tahun 2015

- Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sekaligus Wadirtipideksus Bareskrim Polri tahun 2016

- Dirtipidsiber Bareskrim Polri tahun 2017

- Dirtipidter Bareskrim Polri tahun 2018

- Sahlisosbud Kapolri tahun 2019

- Kapolda Jawa Timur tahun 2020

- Kapolda Metro Jaya tahun 2020

- Kabaharkam Polri tahun 2023

- Astamaops Polri sejak 5 Agustus 2025.

Harta Kekayaan

Dikutip dari e-LHKPN KPK, Komjen Pol Fadil Imran tercatat memiliki harta kekayaan mencapai Rp 7.323.016.249.

Laporan harta kekayaan Komjen Pol Fadil Imran diterbitkan pada 31 Desember 2024.

Berikut rincian harta kekayaan Komjen Pol Fadil Imran:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.998.760.000                          

1. Tanah Seluas 688 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 865.000.000                              

2. Tanah Seluas 1080 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG, HASIL SENDIRI Rp 80.120.000

3. Tanah Seluas 1415 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 2.053.640.000                         

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 635.000.000                          

1. MOBIL, TOYOTA ZENIX Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp 635.000.000.

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 0                            

D. SURAT BERHARGA Rp  0                                  

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 3.689.256.249                               

F. HARTA LAINNYA Rp 0                            

Sub Total Rp 7.323.016.249.

Komjen Pol Fadil Imran tercatat tidak memiliki hutang, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 7.323.016.249 atau sekira tujuh miliar tiga ratus dua puluh jutaan.

(*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved