Cara Menentukan Harga Kerbau Toraja dan Jenis-jenisnya Lengkap dengan Foto

Dalam budaya Toraja, kerbau menduduki posisi istimewa, menjadi simbol status sosial sekaligus bagian penting upacara adat, khususnya Rambu Solo’...

|
Editor: Donny Yosua
Tribun Timur
HARGA KERBAU - Foto ilustrasi: Adu kebau atau silaga tedong di Tana Toraja. Begini cara menentukan harga kerbau Toraja. 

 

2. Bentuk tanduk.

Kerbau dengan tanduk panjang, putih kekuningan, simetris, serta bentuk unik seperti Tedong Tekken Langi’ (tanduk kanan ke atas, kiri ke bawah) atau Tedong Sokko’ (tanduk menukik ke bawah) memiliki harga mahal.

 

3. Pusaran bulu.

Kerbau dengan pusaran bulu (kelokan rambut) di lokasi tertentu, seperti hidung, telinga, pundak, dan pinggul dianggap sangat beruntung dan mahal.

Sebaliknya, pusaran di tempat terlarang seperti leher atas justru menurunkan harga.

Dilansir dari jurnal Peternakan Universitas Hasanuddin, kombinasi pusaran bulu di lokasi ideal menjadi salah satu penyebab harga kerbau bisa mencapai ratusan juta rupiah.

 

4. Kondisi fisik dan umur.

Semakin besar dan berotot postur kerbau, dengan bulu halus dan ekor panjang, semakin tinggi harganya.

Biasanya, kerbau jantan lebih dicari karena dianggap lambang kebanggaan pemilik.

Kerbau dengan kombinasi pusaran bulu ideal, warna hitam pekat, sedikit putih di kepala, tanduk simetris melengkung, serta fisik gemuk, harganya bisa mencapai Rp 1 miliar per ekor.

Sebaliknya, kerbau dengan ciri biasa atau kurus hanya dihargai belasan hingga puluhan juta rupiah.

 

Baca juga: Harga Kerbau Toraja di Pasar Bolu Rantepao Toraja Utara dari Rp10 Juta hingga Tembus Rp1 M

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved