Profil Reynanda Primta Ginting, Calon Jaksa Tewas Saat Kejar Kades Korupsi Dana Desa

Setelah berhasil menyelamatkan pelaku Kardianto, Reynanda justru terseret pusaran arus deras dan menghilang.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA/Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com
tEWAS KEJAR PELAKU - Reynanda Primta Ginting (26) yang hanyut saat melakukan operasi penangkapan Kardianto, Kepala Desa/Pangulu Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun. Reynanda merupakan calon jaksa yang baru lulus ASN pada tahun 2025 ini. 

Reynanda Primta Ginting kemudian mengejar ke dalam sungai untuk menangkap sekaligus menyelamatkan Kardianto yang tampak kesulitan di tengah arus.

“Dia (Reynanda) melihat Kardianto akan tenggelam, lalu mengejar dan berhasil menariknya ke pinggir sungai,” ujar Kasi Intelijen Edison Situmorang.

Setelah berhasil menyelamatkan Kardianto, Reynanda justru terseret pusaran arus deras dan menghilang.

Melihat Reynanda terseret arus, adik dari pemilik kafe bernama Fahri langsung melompat untuk menyelamatkannya.

Baca juga: GMKI Cabang Toraja Audiens ke Kejari Tana Toraja, Apresiasi Penanangan Korupsi yang Transparan

Baca juga: Integritas Pendidikan di Tana Toraja Terendah di Sulsel, KPK Sebut Korupsi Masih Massif di Sekolah

Sayangnya, Reynanda dan Fahri malah tidak berhasil menyelamatkan diri, keduanya pun hanyut. Jenazah Reynanda telah ditemukan, sementara Fahri belum.

Reynanda telah ditemukan Kamis (3/7/2025) dalam kondisi meninggal dunia di radius 3 kilometer dari lokasi titik awal dinyatakan hanyut.

Sementara itu, Pangulu (Kepdes) Banjar Hulu Kabupaten Simalungun, Kardianto, bersama stafnya telah diamankan oleh Tim Pidsus Kejaksaan Negeri Asahan yang bekerja sama dengan Kejari Simalungun.

Kardianto diduga menggelapkan Dana Desa

Sebagaimana diketahui Kecamatan Ujung Padang merupakan daerah terluar dari Kabupaten Simalungun yang berbatasan dengan Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.

Diinformasikan, Kejaksaan Negeri Simalungun sudah melakukan pemanggilan hingga 3 kali kepada Kardianto untuk dimintai keterangannya sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi Dana Desa (DD) Nagori (Desa) Banjar Hulu 2024 senilai Rp 400 juta. 

Namun ketiga panggilan tersebut tidak diindahkan oleh Kardianto.

Akibat dugaan korupsi ini, masyarakat Banjar Hulu sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, baik di Kantor Kejaksaan Simalungun, Kantor DPRD Simalungun, dan Kantor Bupati Simalungun.

Masyarakat Banjar Hulu meminta Kardianto untuk mempertanggungjawabkan dana desa tersebut.

Sosok Reynanda Primta Ginting

Kisah heroik Reynanda Primta Ginting berakhir pilu.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved