Harga Elpiji 3 Kg Akan Diseragamkan di Seluruh Indonesia Mulai 2026, Ini Rencana Pemerintah

Mulai 2026, harga elpiji 3 kg akan diseragamkan di seluruh Indonesia. Kementerian ESDM menyiapkan kebijakan satu harga untuk menekan kecurangan...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja
HARGA ELPIJI - Gas Elpiji melon (3 kg) bersubsidi habis di Pangkalan Harapan Jaya Mart, SPBU Pertamina Jl Poros Pongtiku Makale-Rantepao, Makale Utara, Minggu (16/4/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menerapkan kebijakan elpiji 3 kilogram (kg) satu harga di seluruh Indonesia mulai tahun 2026.

Langkah ini diambil guna mengatasi disparitas harga elpiji subsidi yang selama ini bervariasi antar daerah.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan, kebijakan satu harga elpiji 3 kg nantinya akan mengadopsi pola yang sama seperti program BBM satu harga yang diterapkan pada Pertalite.

 

 

“Kalau Pak Menteri bilang kemarin satu harga, artinya satu Indonesia satu harga, tidak ada perbedaan wilayah,” ujar Dadan saat ditemui di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Saat ini, harga jual elpiji 3 kg masih ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui harga eceran tertinggi (HET).

Penetapan ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kg.

 

Baca juga: Akhirnya, Ada yang Bela Bahlil setelah Blunder Kasus Elpiji 3 Kg

 

Konsekuensinya, harga elpiji subsidi berbeda-beda di setiap daerah.

Meski HET berkisar antara Rp16.000 hingga Rp19.000 per tabung, di lapangan harga bisa melambung hingga Rp50.000.

“Kan suka ada elpiji yang harganya keterlaluan itu kan, beberapa tempat suka ada yang seperti itu. Jadi sekarang kita kaji supaya itu sama. Kan bisa diterapkan, yang melaksanakan kan Pertamina,” jelas Dadan.

 

Baca juga: Politisi Kepercayaan Prabowo Semprot Bahlil Gegara Larang Pengecer Jual Elpiji 3 Kg

 

Revisi Aturan dan Pengawasan

Dadan menyebut, pemerintah tengah merevisi Perpres lama guna mengatur skema baru penyaluran elpiji subsidi, termasuk rencana kebijakan satu harga.

Tujuannya untuk menyederhanakan pengawasan sekaligus menekan potensi kecurangan harga.

“Pak Menteri melihat kita bisa membuat kebijakan ini lebih simpel dalam pengawasan, dengan harga yang sama,” ucapnya.

 

Baca juga: Usai Dipanggil Prabowo, Bahlil Bicara Oknum yang Salah Gunakan Subsidi Elpiji 3 Kg

 

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga menyampaikan wacana ini saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (2/7/2025).

Ia mengatakan pemerintah tengah membahas perubahan metode penetapan harga elpiji 3 kg agar tidak lagi ditentukan oleh pemerintah daerah.

Langkah ini diambil agar subsidi yang digelontorkan pemerintah, sekitar Rp80–Rp87 triliun per tahun, benar-benar tepat sasaran.

 

Baca juga: Viral Bright Gas 3kg Bakal Gantikan Elpiji Bersubsidi, Ini Kata Pertamina

 

Bahlil menekankan, selama ini subsidi rawan tidak efektif karena masyarakat tetap harus membeli elpiji dengan harga mahal.

“Jadi untuk elpiji, Perpresnya kami lagi bahas. Kita akan mengubah beberapa metode agar kebocoran ini tidak terjadi, termasuk soal harga yang selama ini diberikan kepada daerah,” jelas Bahlil.

Pemerintah berharap kebijakan elpiji 3 kg satu harga dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga keadilan distribusi energi di seluruh Indonesia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved