Konflik Iran vs Israel

Imbas Perang Timur Tengah, Harga Minyak Mulai Naik

Harga minyak mentah naik hampir 4 persen dalam semalam, di tengah kekhawatiran bahwa konflik ini bisa mengganggu pasokan global jika berlanjut.

Editor: Apriani Landa
Sepah News/APF Photo via Kompas
Ilustrasi 

TRIBUNTORAJA.COM - Iran menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, disamping itu juga belum berdamai dengan Israel

Pertikaian kedua negara memanas sejak AS menggempur tiga fasilitas nuklir utama Iran pada akhir pekan lalu, Sabtu-Minggu (21-22/6/2025).

Sebagai balasan atas serangan itu, Iran dua pangkalan militer AS di Timur Tengahs, satu berada di Qatar dan satu lagi di Irak. Serangan dilancarkan pada Senin (23/6/2026) malam waktu setempat atau Selasa (24/6/2025) dini hari Wita

Dalam laporan eksklusif CNN disebutkan, rudal-rudal Iran diarahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Doha, Qatar.

Situs Al Ubeid merupakan fasilitas strategis milik AS yang selama ini menjadi pusat operasi regional di Timur Tengah.

Pangkalan kedua yang menjadi sasaran terletak di wilayah Irak. Belum ada rincian lebih lanjut tentang lokasi pastinya.

Rusak Ringan, Tidak Ada Korban

Sumber militer AS yang tidak disebutkan namanya menyebutkan bahwa serangan ini menyebabkan kerusakan ringan pada infrastruktur, serta melukai beberapa personel.

Namun, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan hingga kini.

Detik-detik Serangan Rudal

Sebuah video yang diunggah akun media sosial pro-IRGC memperlihatkan detik-detik peluncuran rudal.

Suara ledakan dan sorakan keagamaan yang mengiringinya

Serangan ini, menurut media Tehran Times, dipandang oleh pemerintah Iran sebagai “hak untuk membela diri”.

Mengingat situs nuklir mereka diserang oleh kekuatan asing

Pernyataan Gedung Putih

Tak butuh waktu lama, Presiden AS Donald Trump langsung memberikan pernyataan resmi dari Gedung Putih.

“Kami tidak mencari perang dengan Iran,” tegas Trump seperti dikutip dari ANI News.

Dalam pidatonya, Trump menyerukan semua pihak untuk menahan diri, termasuk Israel dan Iran.

“Kita tidak ingin krisis ini berubah menjadi konflik skala penuh."

"Kami siap berdialog kapan pun Iran membuka pintu diplomasi,” ujarnya.

Trump juga memperingatkan bahwa AS tetap akan mempertahankan kepentingan strategis dan keselamatan warganya di kawasan.

Iran Siapkan Serangan Lanjutan

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa Dewan Keamanan Nasional Iran kini sedang mengkaji opsi lanjutan, jika AS kembali melakukan serangan tambahan.

Beberapa pengamat militer memperingatkan bahwa Iran masih memiliki cadangan rudal balistik jarak menengah yang dapat menjangkau pangkalan AS lainnya di kawasan Teluk.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Qatar terkait serangan yang menghantam wilayah militernya.

Para analis menilai, posisi Doha yang dekat dengan AS bisa membuat negara kecil itu terseret lebih dalam ke konflik yang lebih besar

Maskapai Alihkan Jalur Penerbangan

Di tengah memanasnya situasi, beberapa maskapai penerbangan internasional.

Di antaranya termasuk Qatar Airways dan Emirates, dikabarkan mulai mengalihkan jalur penerbangan mereka dari wilayah udara Irak dan Teluk demi alasan keamanan.

Harga Minyak Meroket 

Harga minyak pun bereaksi akibat konflik di Timur Tengah ini.

Harga minyak mentah naik hampir 4 persen dalam semalam, di tengah kekhawatiran bahwa konflik ini bisa mengganggu pasokan global jika berlanjut.

Situasi ini menjadi ujian berat bagi komunitas internasional, terutama negara-negara anggota PBB dan NATO, yang kini menyerukan deeskalasi segera.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Serang Pangkalan AS di Qatar dan Irak, Harga Minyak Melejit, Maskapai Hindari Langit Teluk

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved