BNPB Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT

BNPB memastikan tidak ada korban jiwa akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT. Warga terdampak telah dievakuasi ke hunian sementara, aktivitas

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
POS-KUPANG.COM/KRISTIN ADAL
ERUPSI - Visual kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-laki terlihat jelas dari kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (17/6/2025). 

TRIBUNTORAJA.COM, FLORES – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat erupsi eksplosif Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Selasa (17/6/2025) di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Erupsi tersebut sempat menghebohkan warga karena disertai hujan abu, pasir, dan batu kerikil, namun tidak menimbulkan dampak fatal.

“Kami pastikan untuk erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa kemarin tidak menimbulkan korban jiwa,” tegas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resminya, Rabu (18/6/2025), dikutip dari Antara.

 

 

Lima Letusan Eksplosif dalam Sehari

Data dari Tim Pemantauan Gunung Api (PGA) Badan Geologi mencatat bahwa terjadi lima kali letusan eksplosif sepanjang hari Selasa.

Letusan terbesar terjadi pada pukul 17.35 WITA, dengan kolom abu mencapai 10.000 meter di atas kawah.

Material letusan sempat menghujani sejumlah wilayah yang berada di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) seperti Desa Boru, Hewa, dan Watobuku. Bahkan jalur utama penghubung Kabupaten Flores Timur dan Sikka sempat tertutup oleh hujan kerikil vulkanik.

“Upaya pembersihan telah dilakukan untuk memastikan jalur vital tersebut dapat segera digunakan kembali,” ujar Abdul.

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Penerbangan Menuju dan Dari Bali Dibatalkan

 

Jalur Maumere–Larantuka Diatur Sistem Buka-Tutup

Aparat Polres Flores Timur dan Polres Sikka memberlakukan sistem buka-tutup lalu lintas di jalur Maumere–Larantuka guna menjamin keselamatan pengguna jalan dari paparan material vulkanik di permukaan jalan.

Terkait mitigasi, Abdul Muhari menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan hunian sementara sejak erupsi pertama terjadi pada November 2024.

“Tidak kurang dari 450 kepala keluarga dari desa-desa yang berada dalam radius enam kilometer dari kawah telah menetap di hunian sementara. Fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih juga sudah tersedia,” ujarnya.

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki NTT Erupsi Lima Kali dalam 6 Jam, Muntahkan Lava Pijar dan Hujan Abu

 

BNPB terus menjalin koordinasi erat dengan Badan Geologi, BMKG, dan pemerintah daerah untuk memastikan langkah-langkah penanganan berjalan optimal.

Abdul juga menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak terpancing hoaks dan tetap mengikuti arahan resmi otoritas dalam menghadapi potensi lanjutan dari erupsi gunung kembar tersebut.

“Untuk itu masyarakat diharapkan untuk tetap tenang, tidak terpengaruh informasi yang belum terverifikasi, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas berwenang,” tutupnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved