Ditembak 2 Kali, Tersangka Pembunuh Ayah Kandung dan Tetangga di Jember Tewas

Jenazah Imam rencananya akan dimandikan di rumah sakit, lalu dibawa ke rumah duka untuk disalatkan dan dimakamkan.

Editor: Imam Wahyudi
ist
PEMBUNUHAN - Polisi amankan Imam Nurhakiki di rumahnya Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur, Selasa malam (10/6/2025). Imam tega membunuh ayah kandung dan tetangganya. 

TRIBUNTORAJA.COM - Imam Nurhakiki (27), tersangka kasus pembunuhan ayah kandung dan tetangganya di Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal, Rabu (11/6/2025).

Imam mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pukul 22.00 WIB, setelah sebelumnya menjalani perawatan dalam kondisi kritis akibat luka tembak.

Paman tersangka, Hartono, mengatakan bahwa keponakannya sempat dilarikan ke rumah sakit usai dilumpuhkan oleh polisi dengan timah panas.

“Memang sudah dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit,” kata Hartono, Kamis (12/6/2025).

Menurut Hartono, dokter sempat merekomendasikan operasi untuk mengangkat dua peluru yang bersarang di pantat dan paha kanan Imam. 

Namun, pihak keluarga tidak punya biaya.

“Biaya operasinya sekitar Rp50 juta. Tapi keluarga tidak sanggup. BPJS juga tidak menanggung karena ini kasus kriminal,” jelasnya.

Jenazah Imam rencananya akan dimandikan di rumah sakit, lalu dibawa ke rumah duka untuk disalatkan dan dimakamkan.

Sebelumnya, Kapolsek Umbulsari AKP Dian Eko Timuryono menjelaskan bahwa Imam melakukan perlawanan saat hendak diamankan polisi di lokasi kejadian.

“Pelaku menyerang petugas menggunakan senjata tajam, sehingga kami terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan kaki pelaku,” ujar AKP Dian.

Setelah dilumpuhkan, Imam diamankan di Polsek Umbulsari sebelum kemudian diserahkan ke Polres Jember untuk penyelidikan lebih lanjut.

AKP Dian juga mengungkapkan bahwa aksi Imam saat melakukan pembunuhan tergolong brutal. Ia menyerang siapa saja yang berada di dekatnya dengan menggunakan celurit.

“Pelaku bertindak membabi buta, menyerang ayah kandung, istri, bahkan pamannya,” tuturnya.

Membunuh Pakai Celurit

Diberitakan sebelumnya, Imam Nurhakiki, warga Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, membunuh ayah kandungnya, Imam Syafii, serta tetangganya, Armanu, Selasa (10/6/2025) malam.

Kapolsek Umbulsari, AKP Dian Eko Timuryono, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat tersangka mendatangi rumah Armanu sekitar pukul 19.30 WIB untuk mengambil upah kerja sebagai buruh pemetik jeruk sebesar Rp150 ribu

Sepuluh menit kemudian, pelaku kembali ke rumahnya dan sempat berbincang dengan seorang temannya.

Pada pukul 20.15 WIB, pelaku tiba-tiba mengambil celurit dan kembali ke rumah Armanu.

Imam Nurhakiki langsung membacok Armanu dari belakang hingga meninggal di tempat.

Usai menyerang tetangganya, pelaku pulang ke rumah dan sempat terlibat cekcok dengan ayah kandungnya, Imam Syafii, serta istrinya, Farida.

Dalam pertengkaran itu, pelaku membacok ayahnya hingga tewas dan menganiaya istrinya.

Saat kejadian berlangsung, paman pelaku bernama Sanimin mencoba melerai, namun justru terkena sabetan celurit di bagian wajah.

Warga yang menyaksikan peristiwa tersebut segera melaporkan kejadian ke Mapolsek Umbulsari.

Polisi tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB dan berhasil mengamankan pelaku. 

AKP Dian menyebut pihaknya masih menyelidiki motif pembunuhan. Dugaan sementara, pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

“Motif masih dalam penyelidikan. Diduga pelaku mengalami depresi,” kata Dian, Rabu (11/6/2025).

Dian menambahkan, polisi sudah memeriksa tiga saksi, termasuk tetangga dan perangkat desa.

Barang bukti yang diamankan antara lain sebilah celurit dan pakaian korban.

Dikenal Sebagai Anak Baik

Warga Dusun Sumberejo, Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, dibuat heran atas tragedi pembunuhan yang dilakukan Imam Nurhakiki.

Tetangga pelaku, Mistari, mengatakan bahwa Imam Nurhakiki dikenal sebagai anak yang baik, meskipun pendiam.

"Dia anaknya baik. Seminggu terakhir juga terlihat biasa saja. Berteman juga mudah," ujar Mistari, Rabu (11/6/2025).

Menurut Mistari, sehari-hari Imam bekerja sebagai buruh pemetik jeruk milik korban Armanu dan juga mencari rumput untuk pakan ternak.

Ia mengaku tak menyangka Imam bisa melakukan tindakan sekejam itu.

“Warga di sini semua kaget,” tambahnya.

Mistari menyebut bahwa majikan Imam, yaitu korban Armanu, dikenal sebagai orang yang sering berkata kasar kepada pekerjanya.

Namun, ia tidak tahu apakah Imam memiliki masalah pribadi dengan majikannya.

Sementara itu, Alimati, ibu kandung pelaku, mengaku bahwa putranya tidak pernah mengeluh soal pekerjaan maupun perlakuan majikan.

"Dia juga sempat bantu-bantu ngurus daging kurban waktu Iduladha. Soal kerja di kebun, sepertinya belum sampai lima tahun," ujarnya.

Alimati tidak menyaksikan langsung saat suaminya dibunuh karena saat itu ia sedang menjaga warung.

"Saya baru tahu setelah dikabari kalau Pak Imam Syafii meninggal. Saya langsung pingsan," katanya.

Ia mengatakan, suaminya adalah Ketua Rukun Warga (RW) dan juga tokoh masyarakat di kampungnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pria Jember yang Bunuh Ayah Kandung dan Tetangganya Meninggal Ditembus Timah Panas 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved