PSM Makassar Ajukan Banding Sanksi Yuran Fernandes, Suporter Siap Turun ke Jalan Jika Ditolak

Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku sangat heran dengan sanksi yang diterima Yuran Fernandes.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
SANKSI YURAN FERNANDES - Pemain dan official PSM Makassar membentangkan spanduk Siri' na pacce di dalam lapangan Stadion BJ Habibie Parepare jelang kickoff laga pekan 32 Liga 1 2024/2025 kontra Malut United, Sabtu (10/5/2025) sore. Spanduk ini merupakan bentuk dukungan PSM Makassar kepada Yuran Fernandes yang mendapat sanksi larangan bertandingan selama 12 bulan dari Komdis PSSI. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR – Manajemen PSM Makassar resmi mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap bek andalan mereka, Yuran Fernandes.

Keputusan banding kini berada di tangan Komite Banding PSSI, namun kelompok suporter GUE PSM menegaskan siap menggelar unjuk rasa jika hasil banding tetap mengecewakan.

Ketua GUE PSM, Rio Verieza menuturkan pihaknya sudah bersiap turun ke jalan, terutama di Jakarta, sebagai bentuk protes atas sanksi larangan bermain selama 12 bulan dan denda Rp 25 juta kepada Yuran Fernandes.

 

 

“Anak-anak di Jakarta sudah siap aksi di lapangan usai hasil banding keluar. Kita lihat dulu, kalau masih mengecewakan, kita turun,” tegas Rio saat dihubungi, Senin (12/5/2025).

Rio berharap Komite Banding PSSI membatalkan sanksi tersebut, karena menurutnya Pasal 59 Ayat 2 Kode Disiplin PSSI 2023 yang digunakan sebagai dasar menjatuhkan sanksi kepada Yuran Fernandes dianggap tidak relevan.

“Pasal itu konteksnya untuk menghukum yang mendiskreditkan keputusan-keputusan perangkat pertandingan, keputusan Badan Yudisial, PSSI, dan lainnya. Yang disampaikan Yuran, itu kan gambaran umum sepak bola Indonesia, bukan merujuk keputusan spesifik,” tegasnya.

 

Baca juga: 10 Laga Tanpa Gol, Striker PSM Balotelli Pamer Otot Saat Jebol Gawang Malut United

 

Rio yang juga berlatar belakang pengacara meminta PSSI membuka diri terhadap kritik dan menjadikan pernyataan Yuran Fernandes sebagai bahan evaluasi perbaikan liga dan perangkat pertandingan.

“Masyarakat pecinta sepak bola pasti mendukung PSSI, tapi jangan antikritik. Beberapa kemajuan sudah dilakukan oleh PSSI di era baru ini, tapi jangan sampai mundur karena menutup kritik,” ucapnya.

 

Baca juga: PSM Makassar Akhiri Rekor Unbeaten Malut United, Kemenangan Emosional Pasca Sanksi Yuran

 

Bernardo Tavares: Yuran Fernandes Tak Lakukan Kesalahan Berat

Sementara itu, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku sangat heran dengan sanksi yang diterima Yuran Fernandes.

Ia menilai sanksi 12 bulan larangan bermain sangat tidak proporsional jika dibandingkan dengan kasus di sepak bola Eropa.

Ia menyebut contoh eks pemain Real Madrid, Pepe, yang pernah menendang kepala pemain lawan, namun tidak sampai dihukum setahun.

 

Baca juga: Yuran Fernandes Absen Bela PSM Makassar Hadapi Malut United

 

Bahkan pelatih Lyon, Paulo Fonseca, yang marah-marah di depan wasit, hanya mendapat sanksi sembilan bulan.

“Dan Yuran tidak melakukan apa-apa, tapi mendapatkan 12 bulan. Ini sangat berat dan tidak adil,” ujar Bernardo Tavares saat konferensi pers usai laga PSM Makassar vs Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/5/2025).

Tavares juga menyayangkan citra sepak bola Indonesia yang kini tercoreng di mata dunia akibat sanksi berat tersebut.

“Saya suka kerja di Indonesia karena orang-orang di sini respek dengan saya. Tapi saya tidak ingin sepak bola Indonesia dikenal karena hal-hal tidak bagus seperti ini,” pungkas mantan talent scouting FC Porto itu.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul "GUE PSM Siap 'Ngamuk' di Jalanan, Jika Banding Yuran Fernandes Ditolak"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved