Update Korban Gempa Myanmar, Tidak Ada WNI 

KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menghimbau kepada para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubingi hotline KBRI...

Editor: Apriani Landa

"Hanya itu yang dapat kami katakan saat ini karena upaya penyelamatan masih berlangsung," tambahnya.

Akibat gempa ini, korban jiwa pun perjatuhan, baik Myanmar maupun di Thailand

Diketahui, getaran kuat juga terasa di negara tetangga, termasuk Thailand dan China.

Bahkan, di Thailand, sebuah bangunan 30 lantai yang masih dalam tahap pembangunan roboh akibat gempa.

Puluha pekerja konstruksi dilaporkan tertimbun reruntuhan bangunan.

Gedung ini berjarak 1.000 km dari pusat gempa.

Sebuah video menunjukkan, air dari kolam renang di atap gedung di Bangkok meluap ke sisi-sisi bangunan yang bergoyang.

Di China, pengguna media sosial di provinsi Yunnan dan Guangxi, yang berbatasan dengan Myanmar, mengatakan mereka merasakan guncangan setelah gempa.

Di Myanmar, update korban tewas mencapai 20 orang di rumah sakit besar di Naypyidaw.

Selain korban tewas, banyak juga warga mengalami luka tertimpa reruntuhan bangunan. Bahkan, saking banyaknya orang, rumah sakit yang berkapasitas 1.000 orang itu tidak mampu menampung korban, sehingga ada yang dirawat di jalan.

Junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di 6 wilayah setelah gempa bumi dahsyat melanda negara itu.

Sampai saat ini, belum ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI)  jadi korban.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengatakan belum ada informasi terkait korban WNI dalam gempa, baik Myanmar maupun di Thailand.

"Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok. Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand," ujar Judha dalam pernyataan, Jumat (28/3/2025).

Judha mengatakan, KBRI Yangon, Myanmar, tengah memantau dan berkoordinasi dengan otoritas serta komunitas Indonesia untuk mengidentifikasi WNI yang terdampak.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved