Pulang ke Toraja karena Covid, Syahril Buka Warung Makan Halal di Makale, Segini Keuntungannya
Usaha pertama di Toraja dengan menjual berbagai jenis kue dan gorengan, seperti donat, jalang kote, panada, tahu isi, dan bakwan.
Penulis: Rosmianti Mawalle | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Sebuah warung kecil yang menjual makanan rumahan dan aneka kue di Jl Tritura, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, selalu ramai pengunjung.
Warung makanan prasmanan ini menjadi favorit pelanggan, terutama pegawai kantoran, mahasiswa, pelajar, masyarakat atau yang beraktivitas di sekitar kawasan tersebut.
Saat Tribun Toraja berkunjung pada Rabu (12/3/2025) siang, pemilik usaha, Syahril (41), terlihat sibuk melayani pelanggan.
Di dinding tempat usahanya, terpampang daftar menu yang tersedia.
Menu utama di warung ini adalah makanan jenis rumahan yang terdiri dari ikan teri tempe, tempe sambal, ikan bandeng goreng, perkedel, tahu sambal, ikan masak, ayam rica-rica, ayam goreng, dan berbagai jenis sayur dengan harga mulai Rp 13 ribu per porsi.
Selain itu, tersedia juga berbagai gorengan dengan harga Rp 5 ribu per empat biji serta aneka kue kering dengan harga Rp 100 ribu per tiga toples.
Meskipun tempatnya kecil, Syahril memastikan bahwa proses penyajian tetap higienis.
Syahril juga menjamin kehalalan masakannya karena dia dan istrinya beragama Islam.
Syahril memulai usaha warung makanan ini sekitar lima belas tahun lalu dengan modal awal sekitar Rp 3 juta.
Awalnya, ia membuka lapak di kota Makassar di Kampus Politeknik Negeri Ujungpandang (PNUP).
Namun, karena pandemi Covid, pada tahun 2020 Syahril memutuskan pulang kampung ke Toraja.
Setelah dua tahun di Toraja, Syahril dan Istrinya, Rohani (43), memutuskan untuk memulai kembali usaha.
Usaha pertama di Toraja dengan menjual berbagai jenis kue dan gorengan, seperti donat, jalang kote, panada, tahu isi, dan bakwan.
“Saat usahanya sudah berjalan, istri saya sakit tumor jadi kami tutup kembali karena harus operasi,” ujar Syahril.
Tahun 2024 kini kembali berjualan kue dan berbagai jenis gorengan.
"Dari jual kue saya mendapatkan rejeki untuk menambah usaha yaitu buka warung makan prasmanan olahan istri saya," jelas Syahril.
Meskipun warungnya sepi pengunjung diawal buka warung makan prasmanan, Syahril tetap optimis bahwa rezeki tidak akan tertukar.
“Rezeki itu sudah ditetapkan. Dimanapun kita berjualan, pasti ada rezeki yang diberikan oleh Allah,” tambahnya.
Seiring perkembangan waktu, usaha warung makan prasmanan semakin dikenal oleh masyarakat Tana Toraja.
Penghasilan bersih usaha ini mencapai Rp 5 juta per bulan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Di bulan Ramadhan 1446 Hijriah, Rohani menambah menu takjil di warungnya untuk menambah penghasilan.
"Bulan ini saya manfaatkan untuk tambah menu dengan menjual takjil, Alhamdulillah laris manis takjilnya," kata Rohani.
Warung makan prasmanan buka setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 23.00 WITA.
Sekadar diketahui, Toraja adalah daerah dengan penduduk mayoritas Krsiten.
Keindahan alam dan keunikan adat dan budaya Toraja pun menjadikan daerah ini sebagai destinasi pariwisata dunia.
Nah, bagi Muslim yang berencana liburan ke Toraja, tak perlu lagi bingung dan ragu dalam mencari warung makan halal.
Silakan ke warung makan Syahril.(*)
Trafo Depan Kantor Golkar Tana Toraja Terbakar, Makale Sempat Gelap Gulita |
![]() |
---|
Belut di Pasar Sentral Makale Laris Manis, Didatangkan dari Kalimantan |
![]() |
---|
Donor Darah Warnai Harhubnas 2025 di Tana Toraja, 22 Kantong Darah Terkumpul |
![]() |
---|
Maria Siampa’ Empat Tahun Tekuni Usaha Kopi Toraja di Pasar Sentral Makale |
![]() |
---|
Ketua DPRD Tana Toraja Pastikan DK Masih Aktif Meski Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.