Dampak Pemangkasan Anggaran, Isi Kotak Amal Tarawih Turun 50 Persen

Beberapa pengurus masjid mulai memikikirkan untuk memangkas isi amplop penceramah, menyesuaikan dengan isi celengan tarawih. 

Editor: Imam Wahyudi
Rifki/Tribun Timur
KOTAK AMAL - Warga Muhammadiyah Tana Toraja, Sulawesi Selatan, melaksanakan salat tarwih pertama Ramadhan 1445 H, Minggu (10/3/2024) malam. Pada Ramadan 1446 tahun ini, isi kotak amal salat Tarwih menurun imbas pemangkasan anggaran pemerintah. 

TRIBUNTORAJA.COM - Isi kotak amal salat Tarawih menjadi isu di awal Ramadan 1446 H/2025 M.

Di beberapa masjid di Makassar, isi kotak amal atau celengan tarawih anjlok di banding Ramadan tahun sebelumnya.

“Ramadan tahun lalu, isi celengan tarawih di awal-awal Ramadan rata-rata Rp300 ribuan hingga Rp400-an ribu. Ramadan kali ini, hingga malam kelima ini belum pernah mencapai Rp200 ribu,” kata M Taslim, pengurus masjid di Parangtambung, Makassar, usai menghitung isi celengan tarawih, Selasa (4/3/25) malam.

Taslim dan pengurus masjid lainnya mengaku sengaja tidak mengundang penceramah full 30 malam dalam Ramadan ini. Hal ini untuk menyiasati kemungkinan terburuk.

Rerata masjid di Makassar mengeluarkan amplop penceramah tarawih sebesar Rp300 ribu semalam. Ini belum termasuk honor ceramah subuh dan honor imam tarawih.

Beberapa pengurus masjid mulai memikikirkan untuk memangkas isi amplop penceramah, menyesuaikan dengan isi celengan tarawih. 

“Ada usulan dari pengurus untuk menyesuaikan dengan isi celengan,” kata seorang pengurus masjid.

Banyak faktor dinilai memengaruhi menurunnya isi celengan masjid. Termasuk diduga karena adanya kebijakan pemangkasan anggaran.

“Besar kemungkinan memang dipengaruhi oleh pemangkasan anggaran itu. Karena ada pemangkasan anggaran, banyak proyek tidak jalan. Warga juga memilih menyimpan uang untuk jaga-jaga, atau memang tidak ada uang untuk celengan karena tidak ada kegiatan atau karena penghasilan menurun,” jelas Ketua I Ikatan Alumni (IKA) Badan Koordinasi Pengurus dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel, M Basri Gaffar. 

Menurut Basri Gaffar, sejatinya kondisi tersebut tidak memengaruhi ghirah dan semarak Ramadan 1446 H ini.

“Kami di Masjid Takdir Hasan Saleh Parangtambung akan tetap mengadakan kegiatan lomba-lomba Ramadan untuk anak-anak kami, seperti Ramadan sebelumnya. Kegiatan amaliah Ramadan seperti ini sangat positif untuk pengembangan mental spiritual generasi," kata Basri Gaffar yang juga Ketua Umum Pengurus Masjid HM Takdir Hasan Saleh.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel merespon fenomena menurunnya pendapatan masjid dari isi kotak amal.

Ketua DMI Sulsel, Mayjen TNI (Purn) H Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki mengatakan, sumbangan dalam celengan ataupun infaq merupakan hak setiap jamaah yang juga dipengaruhi oleh kondisi ekonominya.

“Mengenai infaq, sedekah dan apapun namanya itu di masjid. Itu memang tergantung jamaah. Jamaah inikan bermacam-macam, ada yang mampu dan ada yang tidak mampu,” kata Andi Muhammad, Rabu (5/2/25).

Hanya saja, untuk memantik simpatik jamaah agar rajin berinfaq, memang perlu ada pembenahan di tataran pengurus masjid.

“Kalau memang ada masjid yang sangat kurang (isi) celengannya, berarti yang saya pertanyakan manajemen masjidnya,” ujarnya.

Terlebih, kata Andi Muhammad, di bulan puasa saat ini, masjid cenderung ramai oleh banyaknya jamaah yang hadir untuk salat lima waktu ataupun tarwih.

“Apalagi hari Jumat, pasti adalah yang nyumbang, apalagi tarwih. Fenomena ini informasinya saya baru dengar sebenarnya,” terang Andi Muhammad.

Jika fenomena itu terus meluas lanjut Andi Muhammad, dirinya akan segera mengambil langkah-langkah konsolidasi dan solutif.

Utamanya, kata dia, pembenahan pengurus untuk jajaran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) agar lebih memacu peran aktif jamaah dalam memakmurkan masjid.

Sebab, dengan meningkanya antusiasme masyarakat atau jamaah ke masjid, maka persoalan yang ada akan mudah diatasi.
“Prinsipnya, ini bukan karena kurangnya (jamaah yang mengisi celengan atau infaq). Tapi ini perlu adanya pemberdayaan jamaah. Mungkin saja kurang juga jamaah, itu nanti kita pertanyakan,” sebutnya.

Adapun langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan minat jamaah menyalurkan sedekah atau infaqnya ke mesjid, lanjut Andi Muhammad, yaitu dengan memperbaiki manajemen pengurus masjid yang ada.

“Kita akan dorong bagiamana pengurus DMI berupaya bagaimana memakmurkan masjid, nanti masjid makmur kemudian memakmurkan jamaah,” terang mantan Pangdam XIV Hasanuddin ini.(emba)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved