Plafon Kantor Disdik Toraja Utara Rusak, Kadis Justru Anggarkan Rp 1,2 Miliar untuk Studi Banding

Baca juga: Website Resmi Pemkab dan LPSE Toraja Utara Diretas, Tampilkan Iklan Judi Online

Selain dianggap tidak mendesak, program studi banding ke luar negeri juga dinilai berpotensi mengganggu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.

"Pastinya proses belajar mengajar terganggu, dan juga bulan April nanti akan digelar asesmen, yang membutuhkan pemantauan serta keseriusan dari Dinas Pendidikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Herman menegaskan bahwa anggaran untuk program tersebut belum dicairkan dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan.

Baca juga: Komunitas Rumah Belajar Pancasila Hadir di Toraja Utara, Tanamkan Bela Negara Sejak Dini

"Kami bukan melarang, tetapi mohon dilihat skala prioritas. Ada hal lain yang lebih mendesak," tegasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai program studi banding dan kondisi kantor yang rusak, Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Martinus Manatin, memilih untuk tidak memberikan komentar.

(*)