Januari-Desember 2024. Kasus Demam Babi di Toraja Utara Capai 1.039

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kasus virus demam babi African Swine Fever (ASF) di Toraja mulai menurun.

Grafik penurunan tersebut hampir merata dari wilayah Toraja Utara dan Tana Toraja, Sulsel.

Dari data, sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (Isikhnas), kasus ASF di Toraja Utara dari bulan Januari hingga pertengahan Desember 2024 sebanyak 1.039 kasus.

Jumlah kasus tersebut cukup menurun, pada tahun 2023 kasus ASF di Toraja Utara capai 5.973 kasus.

Hal ini disampaikan oleh Kadis Pertanian Toraja Utara, Lukas Pasarrai Datubarri.

"Ia benar memang petugas dilapangan mendata kasus ASF ini dan menginputnya melalui Isikhnas, hal itu untuk pelaporan juga hingga kementrian Pertanian RI," ucapnya kepada tribun toraja, Kamis (19/12/2024).

Lukas Pasarrai Datubarri, menambahkan bahwa populasi ternak babi di Toraja Utara masuk dalam masa 'rehat'.

"Sebenarnya ini turun ya karena memang banyak babi mati, polulasi sempat menurun, istilahnya populasi babi di Toraja ini masuk masa rehat," tuturnya.

Walaupun kasus ASF menurun, Lukas Passarai Dattubari, menjelaskan bahwa harga ternak babi dan daging babi masih cukup tinggi dipasar.

"Harga babi siap potong itu mulai dari Rp 6 juta, itupun yang dengan bobot standar sekitar 50 Kilogram," jelasnya.

Sebagai informasi tambahan, sampai saat ini belum ditemukan virus untuk ASF.

Berikut tips pencegahan untuk meminimalisir virus ASF bagi masyarakat, dari Dinas Pertanian Toraja Utara.
 
1.) Melakukan penyemprotan secara berkala dikandang.

2.) menjaga lalu - lintas orang masuk dan keluar kandang.

3.) Mengusahakan membeli ternak dari daerah yang minim kasus ASF.

4.) Memberikan vitamin dan bahan imbuhan pakan (penambahan mineral) agar meningkatkan sistem imun pada babi.