APBN 2024 Tekor Rp401,8 Triliun

Ani menjelaskan pendapatan negara per akhir November lebih rendah dari belanja karena memang pendapatan mengalami tekanan yang luar biasa

Editor: Imam Wahyudi
Kompas.com
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/1/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami defisit sebesar Rp401,8 triliun per akhir November 2024. 

Hal ini dikarenakan belanja yang lebih besar daripada pendapatan negara.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Rabu (11/12), pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.492,7 triliun atau 89 persen dari target.

Realisasi ini lebih rendah dari belanja negara sebesar Rp2.894,5 triliun.

"Sampai akhir November defisit APBN mencapai Rp401,8 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Desember yang berisi realisasi kinerja keuangan negara per November 2024.

Menurut Ani, sapaan akrabnya, meski cukup tinggi tapi defisit APBN per akhir November masih dalam rentang prediksi sepanjang tahun ini. Dalam APBN 2024, defisit ditetapkan sebesar Rp522,8 triliun.

"Dalam APBN KiTa 2024, total defisit anggaran dalam undang-undang disebutkan mencapai Rp522,8 triliun, jadi defisit Rp401,8 triliun masih di bawah Rp522,8 triliun, makanya kita sebutkan 76,8 persen dari defisit yang ada dalam UU APBN 2024," jelasnya.

Ani menjelaskan pendapatan negara per akhir November lebih rendah dari belanja karena memang pendapatan mengalami tekanan yang luar biasa besar sampai dengan Agustus. Sehingga, kinerjanya belum maksimal hingga akhir tahun ini.

"Juli-Agustus itu kalau kita lihat pendapatan negara terutama dari pajak dan bahkan dia juga ikut sejak tahun lalu itu, karenanya luar biasa sehingga untuk mendapatkan positif plus itu juga merupakan sesuatu yang sangat harapkan akan terus menjaga momentumnya," imbuhnya.

Sementara, belanja negara melonjak hingga 15,3 persen per akhir November diakibatkan beberapa bantuan yang harus dialokasikan pemerintah di tahun ini.

"Kenaikannya cukup tajam dibandingkan belanja negara tahun lalu yaitu 15,3 persen. Ini yang nanti terlihat dalam posturnya," pungkas Ani.

Untuk Desember 2024, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menghabiskan sisa APBN 2024 sebesar Rp460 triliun.

Ini sesuai dengan perkiraan Kementerian Keuangan bahwa realisasi belanja pemerintah pusat pada 2024 sebesar Rp2.558 triliun.

"Artinya selama Desember ini seluruh APBN, pemerintah pusat akan belanja sebesar Rp460 triliun selama bulan Desember saja," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Belanja tersebut ditujukan beberapa hal, khususnya penyelesaian kontrak dari pembangunan yang sudah direncanakan sebelumnya. Menurut Suahasil hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved