Paus Fransiskus Minta Pembebasan Aung San Suu Kyi Saat Kunjungan ke Asia Tenggara
Komunitas internasional, termasuk Vatikan, terus mendesak pemerintah militer Myanmar untuk membebaskan Suu Kyi.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, VATIKAN - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia, kembali menyoroti situasi di Myanmar dengan menyerukan agar Aung San Suu Kyi, pemimpin yang kini dipenjara oleh rezim militer Myanmar, segera dibebaskan.
Dalam pertemuannya dengan para Jesuit di Asia, Paus juga menawarkan Vatikan sebagai tempat aman bagi Suu Kyi jika ia dapat dibebaskan.
"Saya telah meminta agar Aung San Suu Kyi dibebaskan dan bahkan telah bertemu dengan putranya di Roma. Saya siap menjadikan Vatikan sebagai tempat perlindungan untuknya," ungkap Paus dalam pertemuan pribadi selama kunjungannya yang berlangsung 12 hari di Asia Tenggara.
Paus, yang berusia 87 tahun, sebelumnya mengunjungi Myanmar pada 2017, menunjukkan kepeduliannya terhadap krisis politik yang melanda negara tersebut.
Pernyataan terbaru ini muncul dalam sebuah artikel di harian Corriere della Sera yang ditulis oleh Pastor Antonio Spadaro, seorang Jesuit di Roma, yang mendapat izin dari Paus untuk mempublikasikan isi percakapan tersebut.
Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya masa depan Myanmar yang harus dibangun di atas dasar perdamaian dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Baca juga: 600 Ribu Orang Hadiri Misa Paus Fransiskus di Timor Leste
"Myanmar hanya akan meraih masa depan yang damai jika semua pihak menghormati martabat dan hak setiap individu serta menegakkan tatanan demokrasi yang memungkinkan partisipasi seluruh warga dalam menciptakan kebaikan bersama," tambahnya.
Sejak kudeta militer pada 2021, Suu Kyi, kini berusia 78 tahun, telah ditahan dan menghadapi hukuman penjara selama 27 tahun.
Ia dituduh melakukan berbagai kejahatan, termasuk pengkhianatan dan korupsi, yang semuanya ia bantah.
Baca juga: Paus Fransiskus Sewa Pesawat Garuda Indonesia Menuju Papua Nugini
Bulan April lalu, ia dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah.
Situasi di Myanmar semakin memanas.
Laporan terbaru dari PBB menunjukkan bahwa pemerintah militer terus melakukan penangkapan dan kekerasan untuk menekan suara oposisi dan memperkuat kekuasaan mereka.
Baca juga: Sosok John OS Bari, Bacakan Doa Umat dalam Bahasa Toraja Dalam Misa Dipimpin Paus Fransiskus
Komunitas internasional, termasuk Vatikan, terus mendesak pemerintah militer Myanmar untuk membebaskan Suu Kyi.
Dengan seruan dari Paus Fransiskus ini, muncul harapan baru untuk nasib Suu Kyi dan masa depan demokrasi di Myanmar, meskipun belum ada kejelasan apakah rezim militer akan merespons seruan tersebut atau melanjutkan tindakan represifnya.
(*)
| Presiden Prabowo Apresiasi Ketua PMKRI Susana Kandaimu: Pemimpin Perempuan Papua di Tingkat Nasional |
|
|---|
| Nama Gereja Katolik di Sa'dan Likulambe Diprotes, Pastor Tegaskan Tidak Akan Ganti |
|
|---|
| Paus Leo XIV Terima 200 WNI di Vatikan, Tegaskan Persahabatan Takhta Suci–Indonesia |
|
|---|
| Paus Leo XIV Ajak Umat Puasa dan Doa Jumat untuk Perdamaian di Timur Tengah dan Ukraina |
|
|---|
| 11 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, dari Mesir hingga Vatikan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/04092024_Paus_Fransiskus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.