Studio Game asal Indonesia, Brandoville Dikecam Netizen Meski Baru Saja Tutup, Apa Alasannya?
Meski telah diekspos, situasi di Brandoville Studios justru semakin memburuk hingga akhirnya perusahaan ditutup pada Agustus 2024.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Brandoville Studios, sebuah studio game asal Indonesia, kini menjadi sorotan netizen meski baru saja menutup operasinya beberapa minggu lalu.
Studio ini sebelumnya dikenal sebagai bagian dari Lemon Sky Studios sebelum berdiri sendiri pada tahun 2020.
Meskipun tidak banyak gamer yang mengenalnya, Brandoville memiliki sejarah terlibat dalam pengembangan game-game besar seperti Gears of War 5, The Last of Us Part 1, dan Final Fantasy VII Remake.
Sayangnya, meskipun baru tutup pada pertengahan Agustus 2024, sejumlah mantan karyawan mulai berbagi pengalaman buruk mereka saat bekerja di studio ini.
Pengakuan-pengakuan tersebut mencakup pelanggaran hak asasi manusia dan lingkungan kerja yang tidak sehat, yang membuat banyak netizen marah.
Seorang pengguna Twitter dengan akun Bisher Dokkmak mengungkap berbagai bukti yang menunjukkan pelecehan yang dialami oleh dirinya dan rekan-rekannya di bawah kepemimpinan Co-Owner Brandoville, Cherry Lai, yang juga istri CEO, Ken Lai.
Baca juga: Viral Akun Fufufafa Hina Prabowo Subianto di Kaskus, Gibran Rakabuming: Tanya yang Punya Akun
Dalam cuitannya, Bisher membagikan dokumentasi yang menunjukkan bagaimana Cherry Lai kerap melakukan pelecehan fisik serta manipulasi terhadap karyawan.
Bukti-bukti yang disajikan mengungkap tindakan mengerikan, termasuk pemaksaan kepada karyawan untuk menampar diri sendiri sebagai bentuk hukuman, yang bahkan direkam melalui WhatsApp Video.
Selain itu, muncul laporan tentang pemaksaan karyawan untuk mengundurkan diri, serta pemecatan yang dilakukan secara tidak sah.
Karyawan juga mengaku mengalami pelecehan verbal, dipermalukan di depan umum, serta bekerja melampaui jam kerja yang ditentukan.
Salah satu kejadian yang paling mencolok adalah larangan bagi karyawan untuk mengambil cuti saat orang tua mereka meninggal, serta tuntutan untuk membayar biaya dinas dan alat kerja menggunakan uang pribadi, yang seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Kejadian-kejadian ini membuat Brandoville Studios dikecam di berbagai media sosial. Namun, ternyata ini bukan pertama kalinya Brandoville Studios mendapat sorotan negatif.
Sebelumnya, kanal YouTube People Make Games pernah membuat dokumentasi yang mengungkap kondisi kerja buruk dan pelecehan di studio tersebut.
Meski telah diekspos, situasi di Brandoville Studios justru semakin memburuk hingga akhirnya perusahaan ditutup pada Agustus 2024.
Penutupan Brandoville Studios mungkin menandai akhir dari perjalanan studio ini, namun kisah kelam tentang lingkungan kerjanya masih menjadi bahan pembicaraan di kalangan mantan karyawan dan publik.
(*)
Kecerdasan Buatan OpenAI Main Catur Lawan Grok, Grandmaster Magnus Carlsen Jadi Pengamat |
![]() |
---|
AS Bakal Kendalikan Data Pribadi Warga Indonesia, Natalius Pigai: Tak Melanggar HAM |
![]() |
---|
Kecerdasan Buatan Milik Elon Musk, Grok AI Bikin Geger usai Puji Hitler dan Bela Palestina |
![]() |
---|
Fadli Zon Sebut Kasus Pemerkosaan Mei 1998 Hanya Rumor, Kontras Tuntut Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Viral Situs PeduliLindungi Berubah Jadi Iklan Judi Online, Kemenkes dan Telkom Lepas Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.