Kunjungan Paus Fransiskus

Gaji dan Harta Paus Fransiskus, Pakai Jam Tangan Casio Seharga Rp 250 Ribu

Pemilik nama Jorge Mario Bergoglio ini  memilih jalan hidup sederhana, sesuai dengan janji atau kaul kemiskinan Serikat Yesus atau Yesuit. 

Editor: Apriani Landa
ist
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/9/2024) siang. Paus Fransiskus memperlihatkan kesedehanaan. (Sumber:INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE) 

TRIBUNTORAJA.COM - Kesederhanaan Paus Fransiskus menjadi sorotan saat mengunjungi Indonesia.

Paus Fransiskus dan rombongan berangkat dari Roma, Italia, menggunakan pesawat komersil ITA Airways dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/9/2024) siang kemarin.

Dalam lawatannya selama 3 hari di Indonesia, Paus menolak menggunakan fasilitas mewah, meski ia memiliki kesempatan untuk itu.

Ia menolak menginap di hotel mewah dan memilih tinggal di Kedutaan Besar Vatikan, Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat.

Mobil yang dipilih pun adalah kendaraan "merakyat" yaitu Toyota Kijang Innova Zenit.

Hidup hidup bermewah-mewah tidak berlaku dalam kamus Paus berusia 87 tahun itu.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah jam tangan yang dipakainya.

Paus Fransiskus dilaporkan mengenakan jam Casio MQ-24-7BLL. Harga jam Casio tersebut adalah USD 15 atau sekitar Rp 250 ribu. 

Ini jelas berbeda dengan pendahulunya. Paus Yohanes Paulus II mengenakan jam tangan merek Rolex, Sedangkan Paus Benedikstus XVI mengenakan jam mewah Erhard Junghans Tempus.

Komitmen Hidup Sederhana Sejak Terpilih

Hidup sederhana memang menjadi komitmen Paus Fransiskus.

Setelah dilantik pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus sudah memperlihatkan hidup sedehana.

Ia tidak tinggal di apartemen yang biasa ditinggali para pendahulunya. Ia tinggal di rumah tinggal tempat para uskup dan pastur-pastur yang bekerja di Vatikan. 

Pria asal Argentina ini juga selalu mengenakan jubah berwarna putih polos, berbeda dengan para pendahulunya, yang kerap mengenakan jubah dengan sentuhan emas.

Pemilik nama Jorge Mario Bergoglio ini  memilih jalan hidup sederhana, sesuai dengan janji atau kaul kemiskinan Serikat Yesus atau Yesuit. 

Ia juga memilih nama Fransiskus sebagai nama kepausannya, mengambil nama Santo Fransiskus Asisi, yang hidup dengan kemiskinan.

Mengutip TribunJogja.com, pada audiensi pertama tanggal 16 Maret 2013, Paus Fransiskus mengatakan dia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.

Sekaligus karena dia sangat memperhatikan kesejahteraan orang miskin.

Bergoglio sebelumnya mengungkapkan rasa kagumnya pada Santo Fransiskus dari Assisi.

Ia menjelaskan "Dia membawa ke dalam agama Kristen sebuah gagasan tentang kemiskinan melawan kemewahan, kesombongan, kesombongan kekuatan sipil dan gerejawi saat itu.

Gaji dan Harta Kekayaan

Gaji seorang Paus berkisar 32 ribu dolar AS atau sekitar hamper Rp 500 juta. Namun, dia menolaknya. Bahkan sebelum menjadi Paus, ia tidak pernah menerima gaji dari Gereja.

Ia tidak pernah mengambil gajinya, namun donasikan untuk kesejahteraan gereja, umat Katolik, dan yayasan.

Menurut CACKNOWLEDGE, meskipun Paus tidak menerima uang tersebut, namun diperkirakan ia memiliki perkiraan kekayaan sebesar 16 juta dolar AS untuk semua aset yang mungkin ia nikmati sebagai pemimpin Gereja Katolik. 

Meskipun tidak menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadi, uang itu tetap atas namanya dan masih dianggap sebagai miliknya.

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus memiliki nama asli yakni Jorge Mario Bergoglio.

Ia merupakan Paus ke-266 Gereja Katolik Roma.

Dia terpilih pada 2013 lalu setelah Paus Benediktus XVI pensiun. 

Dikutip dari The New York Times, ia adalah Paus non-Eropa pertama setelah lebih dari 1.200 tahun.

Dia anggota pertama ordo Jesuit yang memimpin gereja.

Paus Fransiskus lahir 17 Desember 1936.

Paus Fransiskus adalah orang Argentina keturunan Italia.

Paus Fransiskus pernah menjadi Uskup Agung Buenos Aires untuk periode 1998 sampai 2012.

Dia mengubah sejarah

Pada hari pemilihannya, Vatikan mengklarifikasi bahwa nama resmi kepausannya adalah "Fransiskus", dan bukan "Fransiskus I".

Tidak ada nomor regnal yang digunakan untuknya. 

Seorang juru bicara Vatikan mengatakan, namanya akan menjadi Fransiskus I jika dan ketika ada Fransiskus II.

Sementara itu, TribunJakarta.com sebelumnya menuliskan Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Dari latar belakang akademisnya, ia adalah pemegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires.

Alih-alih meneruskan keahliannya itu, ia memilih bergabung ke seminari di Villa Devoto dan masuk ke Serikat Jesus pada 1958.

Ia juga memegang gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio. 

Ia sempat mengajar studi literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.

Sesudah itu, dia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel.

Dia kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor.

Ia menjadi pelayanan gereja dimulai pada 1973.

Pada 1980, dia menjadi rektor seminari San Miguel hingga 1986.

Gelar doktoralnya diraih di Jerman.

Indonesia negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam perjalanan apostolik di Asia.

Indonesia menjadi negara pertama dalam serangkaian perjalanan apostolik Paus Fransiskus yang dilakukan di kawasan Asia pada September 2024 ini.

Setelah mengunjungi Indonesia, perjalanan Paus Fransiskus akan berlanjut ke Papua Nugini, Timor Leste, dan ke Singapura.

Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo mengungkapkan alasan Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia.

Hal itu didasari oleh hubungan bilateral yang kuat dengan Vatikan.

Selain itu, Indonesia juga memiliki peran signifikan dalam memajukan keberagaman dan toleransi.

"Paus itu datang karena yang namanya undangan dan bersyukur dari banyaknya undangan yang ia terima, ia mengiyakan Indonesia.

Kami bersyukur untuk dukungan negara, yang kemudian sampai terwujudlah kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia," ujar Romo Thomas.

Romo Thomas menambahkan, Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Ini menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara.

Selain itu, Indonesia juga dipandang oleh Vatikan sebagai miniatur keberagaman yang patut menjadi contoh bagi dunia.

"Indonesia memegang peranan penting sebagai miniatur keberagaman dan toleransi, yang mudah-mudahan bisa disebarkan ke berbagai hal," kata dia.

(*/Tribun Jakarta)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved