BPJS Kesehatan Makale Target Keaktifan Peserta JKN Tana Toraja Bayar Premi Capai 90 Persen

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Makale mengharapkan angka keaktifan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Tana Toraja dalam membayar premi dapat meningkat hingga 90 persen tahun 2024.

Hal itu disampaikan Kepala BPJS Kesehatan KC Makale, Natalia Panggelo, saat media gathering yang digelar di Arion Cafe, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2024) siang.

“Jadi memang benar, tiga tujuan sosialisasi itu memberikan informasi sekaitan Program JKN, untuk mendaftarkan peserta, dan untuk meningkatkan keaktifan peserta,” ungkap Natalia.

“Harapan kita, mudah-mudahan keaktifannya di atas 90 persen yang akan datang. Menjadi target kami tahun ini memang dan harapan,” terangnya.

Data terkini yang dihimpun Tribun Toraja, kepesertaan aktif PBI yang menjadi tanggungan segmen PBPU Pemkab Tana Toraja sebanyak 57.804 jiwa.

Kemudian segmen PBI JKN tanggungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial sebanyak 115.907 jiwa.

Pembayaran premi JKN saat ini beragam dan memudahkan warga. Bisa melalui apilikasi ataupun perbankan. Sehingga, peserta tidak mesti harus datang ke kantor pelayanan lagi.

Diketahui BPJS Kesehatan KC Makale membawahi tiga kabupaten sekaligus yakni Tana Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang.

Khusus Tana Toraja, salah satu layanan yakni mobile BPJS Kesehatan Keliling yang menurut Natalia mengunjungi masyarakat empat kali dalam seminggu.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Tana Toraja menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Tahun 2024 dalam ajang UHC Awards yang diselenggarakan di Gedung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (8/8).

Penghargaan itu diraih oleh Pemkab Tana Toraja atas capaian lebih dari 98 persen penduduknya terlindungi sebagai peserta JKN dengan jumlah peserta aktif sebesar 89,87 persen.

Untuk memenuhi kepesertaan dan keaktifan Program JKN khususnya di Tana Toraja, BPJS Kesehatan KC Makale juga turut menggaet Dinas Sosial Tana Toraja.

Natalia katakan, BPJS Kesehatan rutin melakukan koordinasi hingga tingkat pusat, khususnya sinkronisasi data penduduk yamg belum menjadi peserta JKN.

“Selama ini kami selalu koordinasi bersama Dinas Sosial dengan memberikan data-data, misalnya di BPJS Kesehatan pusat dan Dukcapil pusat, Kemendagri, ada kerja sama. Jadi mereka mensinkronkan data kependudukan dengan mang-survey data BPJS Kesehatan, sehingga keluar data masyarakat, misalnya Toraja. Penduduk yang terdata di Dukcapil Tana Toraja, tetapi mereka tidak terdata dalam JKN,” beber Natalia.
(*)