Korea Utara Gunakan Peretas untuk Curi Rahasia Nuklir, AS dan Inggris Panik

Pihak Korea Utara diyakini juga sedang mencari informasi tentang mesin robot, senjata mekanis, dan komponen pencetak 3D.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Freepik
Ilustrasi. 

TRIBUNTORAJA.COM, LONDON - Korea Utara dilaporkan menggunakan peretas untuk mencuri rahasia nuklir dari berbagai pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia.

Tindakan ini membuat Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Korea Selatan khawatir dan mengeluarkan peringatan.

Mereka menyatakan bahwa kelompok peretas yang dikenal sebagai Andariel dan OnyxSleet, telah menargetkan entitas di sektor pertahanan, luar angkasa, nuklir, dan rekayasa untuk mendapatkan informasi rahasia.

 

 

Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mendukung program dan ambisi militer serta nuklir Pyongyang.

Menurut laporan dari BBC Internasional, Kamis (25/7/2024), kelompok peretas ini mencari informasi di berbagai bidang, mulai dari pemrosesan uranium hingga tank, kapal selam, dan torpedo.

Mereka juga menargetkan Inggris, AS, Korea Selatan, Jepang, India, dan negara lainnya.

 

Baca juga: Korea Utara Tembak Mati 30 Remaja Karena Ketahuan Nonton Drakor

 

Pangkalan Angkatan Udara AS, NASA, dan perusahaan pertahanan juga menjadi sasaran mereka.

Peringatan besar tentang kelompok peretas ini menunjukkan bahwa upaya mereka yang menggabungkan kegiatan spionase dan peretasan untuk menghasilkan uang telah mengkhawatirkan para pejabat karena dampaknya terhadap teknologi sensitif dan kehidupan sehari-hari.

AS menyatakan bahwa kelompok tersebut mendanai aktivitas spionasenya melalui operasi ransomware terhadap entitas layanan kesehatan AS.

 

Baca juga: Media Korea Selatan Soroti Kontrak Baru Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia

 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved