Serangan Militan di Rusia Tewaskan 15 Polisi dan Beberapa Warga Sipil, Termasuk Pendeta

Pihak berwenang melaporkan bahwa kelompok bersenjata tersebut menembaki dua gereja Ortodoks, sebuah sinagoga, dan sebuah pos polisi di dua kota.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Golos Dagestana via AP Photo
Foto yang diambil dari video yang dirilis oleh Golos Dagestana menunjukkan asap mengepul menyusul serangan di Makhachkala, republik Dagestan, Rusia, Minggu, 23 Juni 2024. Kantor berita Rusia RIA Novosti mengatakan militan bersenjata menyerang dua gereja Ortodoks, sebuah sinagoga dan sebuah pos polisi lalu lintas di Republik Dagestan, Rusia selatan, menewaskan seorang pendeta dan enam petugas polisi. 

Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas tuduhan tindakan terorisme.

 

Baca juga: Joe Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata AS untuk Serang Wilayah Rusia

 

Kantor berita Rusia Tass mengutip sumber penegak hukum yang mengatakan bahwa seorang pejabat Dagestan ditahan karena keterlibatan putranya dalam serangan tersebut.

Dalam pernyataan videonya, Melikov mengatakan situasi di wilayah tersebut berada di bawah kendali penegak hukum dan otoritas setempat, serta berjanji bahwa penyelidikan atas serangan tersebut akan terus berlanjut sampai "semua sel tidur" para militan terungkap.

Melikov juga menyatakan bahwa serangan tersebut mungkin telah dipersiapkan dari luar negeri, merujuk pada apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus."

 

Baca juga: Rusia Bergerak Maju Serang Kota Vovchansk, Klaim Rebut 5 Desa di Timur Laut Ukraina

 

Pada bulan Maret, kelompok bersenjata melepaskan tembakan ke arah kerumunan di sebuah gedung konser di pinggiran kota Moskow, menewaskan 145 orang.

Sebuah afiliasi dari kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, para pejabat Rusia juga mencoba menghubungkan Ukraina dengan serangan tersebut tanpa memberikan bukti apa pun. Meskipun demikian, Kiev dengan tegas membantah keterlibatannya.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved