BPBD Toraja Utara Gelar Lokakarya Penyusunan Kajian Risiko Bencana

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara mengadakan lokakarya penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) di Rumah Makan Ayam Penyet Ria, Kota Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Jumat (14/6/2024) siang.

Kegiatan ini membahas berbagai materi sebelum penyusunan KRB, termasuk mitigasi, pemetaan, dan penetapan kedaruratan.

Diketahui bahwa hampir seluruh wilayah Toraja Utara termasuk dalam zona rawan bencana, khususnya di daerah pegunungan.

Lokakarya dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Toraja Utara.

Kepala BPBD Toraja Utara, Alexander Limbong Tiku, menyatakan bahwa penyusunan KRB sangat penting untuk daerah ini.

Baca juga: Pendaftaran Calon Pantarlih Pilkada 2024 Lembang Rantelabi Kambisa Tana Toraja Sepi Peminat

"Sebelumnya, kami sudah memiliki peta wilayah rawan bencana, tetapi sekarang sudah kadaluarsa dan perlu diperbarui dengan metode terbaru," ujar Alexander kepada Tribun Toraja, Jumat.

Alexander, yang akrab disapa Pong Lexi, menambahkan bahwa beberapa jenis bencana berpotensi terjadi di Toraja Utara, seperti longsor, kekeringan, banjir, dan angin puting beliung, terutama di wilayah pegunungan.

Ia berharap data tersebut dapat rampung pada akhir Juni 2024.

Baca juga: Personil Kodim 1414 Tana Toraja dan Warga Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pasar Pagi Rantepao

"Kami berharap data-data ini segera terkumpul agar bisa disatukan dan dikirim ke BPBD Sulsel serta BNPB pusat," jelasnya.

Selain perwakilan OPD Pemkab Toraja Utara, lokakarya ini juga dihadiri oleh Dandim 1414 Tana Toraja, Letkol Arm Bani Kelana Sepang, perwakilan Polres Toraja Utara, serta para camat se-Toraja Utara.

(*)