Di Iran Ada Presiden dan Ada Juga Pemimpin Tertinggi, Siapa Paling Berkuasa?

Dalam sistem politik dan pemerintahannya, Iran menggabungkan elemen teokrasi Islam modern dengan demokrasi.

Editor: Imam Wahyudi
AFP
Presiden Iran Ebrahim Raisi. 

Sebagai panglima tertinggi, pemimpin tertinggi mempunyai kewenangan atas angkatan bersenjata dan kepolisian nasional. 

Pemimpin tertinggi dapat mengendalikan operasi intelijen dan keamanan, memiliki wewenang tunggal untuk menyatakan perang atau perdamaian, dapat memobilisasi angkatan bersenjata, dan masih banyak lainnya.

Pemimpin tertinggi juga dapat menunjuk dan memberhentikan kepala kehakiman, direktur jaringan radio dan televisi negara, dan panglima tertinggi Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC).

Enam dari 12 anggota Dewan Penjaga, yakni sebuah badan yang mengawasi kegiatan parlemen, juga ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Iran.

Menurut Pasal 110 Konstitusi Iran, tugas dan wewenang Pemimpin Tertinggi Iran meliputi:

-Menguraikan kebijakan umum Republik Islam Iran.

-Mengawasi implementasi yang tepat dari kebijakan umum.

-Mengeluarkan keputusan untuk referendum nasional.

-Mengambil alih komando tertinggi angkatan bersenjata.

-Menyatakan perang dan perdamaian serta memobilisasi angkatan bersenjata.

-Mengangkat, memberhentikan, dan menerima pengunduran diri pejabat.

-Memfasilitasi hubungan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

-Menyelesaikan permasalahan negara yang tidak dapat diselesaikan dengan cara konvensional/biasa.

-Penandatanganan dekrit yang meresmikan pemilihan Presiden Iran oleh rakyat.

-Memberhentikan Presiden Iran, setelah adanya putusan pengadilan, atau setelah pemungutan suara oleh Majelis Permusyawaratan Islam.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved