Sudah 2 Bulan Puskesmas Lekke Kecamatan Simbuang Tana Toraja Sulsel Tanpa Dokter

Yosefina Rombetasik mengatakan akan memberikan teguran baik secara lisan maupun secara tertulis kepada dokter tersebut.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Imam Wahyudi
freedy/tribun toraja
Plt Kadis Kesehatan Tana Toraja, Yosefina Rombetasik 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Puskesmas Lekke, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata sudah dua bulan tidak memiliki dokter.

Informasi diperoleh, dokter yang ditugaskan di puskesmas tersebut, dr Ledi Liberti, sudah dua bulan terakhir meninggalkan Puskesmas Lekke atau sejak Kamis (28/3/2024) lalu.

Informasi ini disampaikan Kepala Lembang (Desa) Makkodo, Kecamatan Simbuang, Sukardi Kombong Kila', saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (13/5/2024).

Ia mengatakan, satu-satunya dokter yang masih ada di Puskesmas Lekke yakni dokter gigi.

"Kalau dokter umum yang ditugaskan melalui Program Nusantara Sehat sudah lama tidak bertugas," ucapnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Tana Toraja, Yosefina Rombetasik, membenarkan hal tersebut.

"Bahkan saya baru tahu setelah konfirmasi langsung dengan Kepala Puskesmas Lekke," jawabnya singkat.

Yosefina Rombetasik mengatakan akan memberikan teguran baik secara lisan maupun secara tertulis kepada dokter tersebut.

"Jadi, pada tanggal 28 Maret 2024, dokter tersebut minta izin secara lisan kepada kepala puskesmas kalau dia akan ke Makale membuat laporan program puskesmas karena signal di puskesmas kurang bagus. Namun sampai sekarang belum kembali," ujar Yosefina.

"Tidak ada konfirmasi ke Dinas Kesehatan Tana Toraja soal dia meninggalkan tugasnya begitu lama, maka saya akan memberikan teguran baik secara lisan maupun secara tertulis," tuturnya.

Selain dokter gigi, saat ini tenaga medis yang masih melakukan pelayanan kesehatan di Puskesmas Lekke hanya perawat dan bidan.

Sebelumnya diberitakan, MA, warga Lembang (Desa) Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, terpaksa melahirkan di pinggir jalan, Sabtu (11/5/2034).

Saa itu, MA dalam perjalanan dari kampungnya menuju rumah sakit di Kota Makale, ibu kota Tana Toraja.

Namun, kondisi jalan yang sulit membuat perjalanan MA sangat lama sehingga harus melahirkan di pinggir jalan di wilayah Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang

Awalnya MA ke Puskesmas Lekke', Kecamatan Simbuang, karena sudah dekat waktu melahirkan.

Karena fasilitas dan kondisi Puskesmas Lekke tidak memadai, sehingga petugas puskesmas merujuknya ke salah satu rumah sakit di Makale.

Dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi MA bersama salah satu bidan puskesmas yang mendampingi terhenti di Lembang Makkodo karena material longsor yang menutupi jalan belum dibersihkan.

Keluarga MA kemudian mencari kendaraan roda dua untuk digunakan melanjutkan perjalanan menuju Makale.

Tak lama kemudian, MA mengalami pendarahan. Tak ada jalan lain, dibantu bidan yang mendampinginya, MA melahirkan di tepi jalan di bawah terik matahari beralaskan sarung.

Sayangnya, bayi yang dilahirkan MA meninggal.

Daniel Maraya, salah satu keluarga yang berada di lokasi merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa keluarganya tersebut.

"Saat digotong oleh masyarakat kembali ke puskemas, saya menangis melihat perjuangan ibu ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ucapnya, pada Minggu (12/5/2024).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved