Tribun HIS
Cerita Silva Paranggai 10 Tahun Jadi Guru Honorer di Pedalaman Toraja Utara Sulsel
Jarak dari pusat Kota Rantepao menuju ke lokasi tempatnya mengajar sekitar 56 km, dengan Waktu tempuh sekitar 3 Jam 15 menit.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Senyum sumringah terlihat dari wajah Silva Paranggai saat menerima SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Silva Paranggai merupakan salah satu dari 965 orang mendatkan SK PPPK formasi tahun 2023. Penyerahan SK dilakuan di Lapangan Bakti, Jumat (3/5/2024) lalu.
SK ini menjadi buah dari kesabatan Silva.
10 tahun lebih ia menunggu untuk bisa terangkat menjadi PNS ataupun PPPK, tahun ini doa-doanya terwujud.
Selama ini, ia bersabar menjadi guru honorer di daerah pedalaman di Toraja Utara. Ia mengajar di Kelas Jauh wilayah Transmigrasi, tepatnya di SDN 4 Awan Rantekarua, Lembang (Desa) Batu Lotong, Kecamatan Awan Rantekarua, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Diketahui bahwa Kelas Jauh atau biasa disebut Filial yaitu “kelas” yang dibuka di luar sekolah induk diperuntukan untuk siswa-siswi yang tidak tertampung di sekolah tersebut baik karena keterbatasan kursi (ruang kelas) atau jarak tempat tinggal siswa-siswi yang jauh.
Kelas jauh bukan merupakan sebuah “sekolah” melainkan “kelas” dari sekolah induk regular.
Jarak dari pusat Kota Rantepao menuju ke lokasi tersebut sekitar 56 km, dengan Waktu tempuh sekitar 3 Jam 15 menit.
Dengan sebagian besar jalan yang masih berlubang dan tanah.
Wilayah Kecamatan Awan Rantekura merupakan salah satu kecamatan terjauh dari pusat kota Rantepao, ibu kota Toraja Utara.
Daerah tersebut yang berada di wilayah pegunungan di Toraja Utara.
Kecamatan Awan Rantekarua berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja di sebalah Barat dan di sebelah Selatan.
Dan di bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Rindingallo (Toraja Utara) dan sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Baruppu (Toraja Utara), Kabupaten Mamuju (Sulbar), dan Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara.
Wanita kelahiran Kurra, Tana Toraja, itu rela meninggalkan daerahnya dan ditempatkan di daerah terpencil demi mewujudkan cita-citanya menjadi guru.
Ia senang bisa membagikan ilmunya kepada anak didiknya, sehingga putra dan putri Tanah Air bisa berkembang dengan pengetahuan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/09052024_Silva_Paranggai_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.