2 Dusun di Enrekang Masih Terisolir Akibat Banjir dan Longsor, Status Tanggap Darurat Hingga 17 Mei
Aliran listrik dan jaringan mati, alat perhubungan yang digunakan saat ini menggunakan jalur komunikasi HT milik Orari (Core).
Penulis: Redaksi | Editor: Apriani Landa
TRIBUNTORAJA,COM, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, menetapkan Status Tanggap Darurat bencana Banjir, Tanah Bergeser/Amblas, dan Tanah, selama 14 hari terhitung mulai tanggal 3-17 Mei 2024.
Status ini dikeluarkan mengingat bencana banjir dan tanah longsor menghantui tetangga Kabupaten Tana Toraja itu.
Sabtu (27/4/024), Kota Enrekang dilanda banjir bandang dan sejumlah titik, khususnya jalan poros Enrekang-Toraja tertutup longsor dan juga tanah amblas.
Pekan kemarin, Jumat (3/5/2024), banjir dan longsor Kembali melanda Kabupaten Enrekang
Banjir dan longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat dini hari, sekitara pukul 04.00 Wita.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Kelurahan Lewaja dan Galonta di Kecamatan Enrekang.
Kemudian di Desa Lebang, Pinang, Taulan, dan Pundilemo di Kecamatan Cendana.
Pasca kejadian banjir dan longsor, sebanyak 124 KK terdampak.
Sementara 1 unit sarana pendidikan terdampak, 6 unit rumah rusak berat, 118 unit rumah terendam, 26,6 Ha lahan pertanian terdampak, dan 49 ekor ternak (sapi dan kerbau) terdampak.
Informasi dari Pusdalops BPBD Kabupaten Enrekang, Minggu (5/5/2024), sebagian besar wilayah terkena banjir sudah surut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari PhD, dalam siaran persnya mengatakan, untuk jalan yang sudah bisa dilalui pasca longsor masih ada potensi terjadinya longsor susulan.
Muhari menambahkan, terdapat 2 dusun terisolir yaitu Dusun Batu Ciak dan Dusun Palembongan di Desa Bungin, Kecamatan Bungin.
Saat ini, kondisi jalan masuk tidak bisa terakses karena sulitnya medan serta alat berat tidak bisa masuk.
Aliran listrik dan jaringan mati, alat perhubungan yang digunakan saat ini menggunakan jalur komunikasi HT milik Orari (Core).
Penanganan bencana banjir dan longsor personil BPBD Kabupaten Enrekang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan TNI, Polri, Pol PP, Damkar, Dinkes, Dinsos, Orari (Core), dan Kejari.
BPBD Mendirikan Posko Induk Penanggulangan Bencana. Tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor dengan alat berat Excavator.
(*)
Banjir di Bali, Korban Tewas Bertambah Jadi 16 Orang per 11 September 2025 |
![]() |
---|
Doa Syafaat Kristen Protestan Untuk Daerah Bali Yang Diterjang Banjir Bandang |
![]() |
---|
Guru Madrasah dari Enrekang Menang Hadiah Umroh di Maulid Nabi Masjid Raya Makale Tana Toraja |
![]() |
---|
Bukannya Dipecat, Kontrak 64 PPPK Pakai SK Fiktif di Enrekang Malah Diperpanjang |
![]() |
---|
Banjir Bandang dan Longsor Landa Pakistan, Tewaskan Lebih dari 300 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.