Ulasan Husain Abdullah, Timnas U23 Kalah dari Irak Karena Rizki Ridho Tak Main

Mantan Manager PSM Makassar ini menilai, Rizki Ridho adalah sumbu semangat dan kemenangan Indonesia di Piala Asia U23 ini.

Editor: Apriani Landa
ist
Pengamat sepakbola, Husain Abdullah. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKASSAR - Kenapa Tim Nasional Under 23 (Timnas U23) Indonesia kalah dalam laga perebutan posisi ke-3 Piala Asia U23 di Qatar, Jumat (3/5/2024) dini hari tadi?

"Ini karena Rizki Ridho tak main. Tim awal tak lengkap," kata Husain Abdullah, jurnalis dan pengamat bola nasional kepada Tribun, Jumat (3/5/2024).

Rizki Ridho Ramadan (22) adalah kapten timnas U-23. Pemain Persija Jakarta ini terkena kartu merah di laga semifinal kontra Uzbekistan, pekan lalu, karena memprotes keras wasit saat Indonesia tumbang 0-2 dari Uzbekistan, karena melanggar Jasurbek Jaloliddinov.

Mantan Manager PSM Makassar ini menilai, Rizki Ridho adalah sumbu semangat dan kemenangan Indonesia di Piala Asia U23 ini.

Di skuad Indonesia, Rizky Ridho merupakan sosok sentral lini belakang Garuda Muda. Dia bermain dalam lima pertandingan Indonesia.

Rizky Ridho membukukan 23 clearance, selisih 2 clearence dari pemain Qatar, Mohammed Aiash. Rizky Ridho kata Uceng, sapaan Husain, adalah builder sekaligus motor serangan.

Uceng yang juga juru bicara Jusuf Kalla ini, mengaku tak rela melihat Indonesia kalah di babak extratime, hanya gara-gara Rizki Ridho absen.

Dua kekalahan dari 2 laga penting Indonesia, salah satu penyebab keduanya, karena tim asuhan Shin Tae Yong turun tak lengkap.

Menurutnya, Timnas Garuda pincang dan kalah lawan Uzbekistan karena Struick tak dimainkan.

"Padahal servicenya diperlukan untuk melakukan tendangan-tendangan percobaan dari luar kotak finalti mengingat sulitnya menembus kotak 16 Uzbek," ucap doktor Unhas ini.

Dia juga melihat, Selain kemampuan Struick menjadi orang pertama berduel dengan gelandang dan striker Uzbek saat mereka membangun serangan.

"Andai Struick main mungkin lain ceritanya, Indonesia akan mendapat beberapa sepak penjuru atau bola rebound yang dapat dimanfaatkan Witan atau Marselino buah dari percobaan Struick," ujar dosen Hubungan Internasional di Unhas Makassar ini.

Kondisi itu, menurut Uceng, juga terjadi saat Indonesia melawan Irak.

"Lagi-lagi Indonesia kehilangan pemain handalnya Rezki Ridho. Yang memaksa STY menarik Nathan menggantikan posisinya sebagai poros halang. Padahal Nathan sangat diperlukan tenaganya berduet dengan Jener Iver di lapangan tengah," mantan jurnalis TV tersebut.

Andai, tambah Uceng, Ridho tak absen, maka Nathan akan sangat sentral perannya sebagai penyeimbang tim. "Mengkoordinir pertahanan dan serangan khususnya dari area setengah lapangan," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved