Rambu Solo

Upacara Rambu Solo Ne' Linggi di Toraja Utara Pikat Wisatawan Asing, Ada Kerbau Harga Rp 400 Juta

Ritual ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Toraja, menandai perjalanan terakhir bagi orang yang telah meninggal. 

Editor: Donny Yosua
IST
ILUSTRASI Tedong Bonga. 

6. 19 April 2024: Meawa.

Diperkirakan, tamu dan wisatawan yang hadir pada prosesi Mantarima Tamu pada 17 April mendatang bakal lebih ramai.

 

Baca juga: Upacara Kematian Rambu Solo Ne Linggi di Toraja Utara, Keluarga Sediakan 35 Tedong Bonga

 

Keluarga Gelar Upacara Rambu Solo

Rambu Solo adalah upacara pemakaman yang sarat akan simbolisme budaya.

Ritual ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Toraja, menandai perjalanan terakhir bagi orang yang telah meninggal. 

Namun, lebih dari sekadar upacara pemakaman, Rambu Solo adalah sebuah perayaan kehidupan dan kebanggaan akan warisan budaya.

Salah satu momen dalam ritual Rambu Solo' adalah Ma'palao.

Ma' Palao ialah upacara menurunkan jenazah dari rumah Tongkonan ke tempat upacara pemakaman.

 

Baca juga: Tradisi Melantang, Potret Gotong Royong Ala Masyarakat Toraja Jelang Upacara Rambu Solo

 

Upacara yang juga kerap disebut Ma' Pasonglo' di beberapa wilayah ini ditandai dengan arak-arakan keluarga besar.

Para laki-laki mengangkat peti jenazah sementara perempuan berbaris di depan peti jenazah sambil mengangkat kain merah.

Jenazah akan di arak keliling kampung atau lapangan tempat upacara sebanyak tiga kali.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved