Sains
Malam Ini! Catat Waktu dan Wilayah yang Bisa Amati Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan sebagian, baik yang disebut penumbra maupun total, dapat aman dilihat dengan mata telanjang.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM - Gerhana Bulan Penumbra (GBP) akan terjadi di Indonesia hari ini, Senin (25/3/2024).
Melansir bmkg.go.id, Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.
Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Jadwal Melihat Gerhana Bulan Penumbra
Berikut perincian jadwal Gerhana Bulan Penumbra sesuai zona waktu di Indonesia:
- Fase gerhana mulai (P1): 11.50.58 WIB, 12.50.58 Wita, 13.50.58 WIT
- Fase puncak gerhana (Puncak): 14.12.48 WIB, 15.12.48 Wita, 16.12.48 WIT
- Fase gerhana berakhir (P4): 16.34.38 WIB, 17.34.38 Wita, 18.34.38 WIT.
Baca juga: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra saat Ramadan Maret 2024, Catat Jadwalnya
Lokasi Melihat Gerhana Bulan Penumbra
Fenomena Gerhana Bulan Penumbra hanya dapat disaksikan di tiga wilayah Indonesia, yaitu:
- Papua
- Papua Barat
- Sebagian Maluku.
Baca juga: Fenomena Equinox Hari Ini 21 Maret 2024, Apa Itu?
Cara Melihat Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024
Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk melihat gerhana Bulan sebagian.
Kabar baiknya, Anda dapat melihat gerhana Bulan sebagian ini dengan mata telanjang.
Namun, jika ingin melakukan pengamatan dengan lebih rinci, alat bantu seperti teropong atau teleskop akan sangat berguna.
Baca juga: Banyak Fenomena Langit Menarik yang Akan Terjadi pada Maret 2024, Apa Saja?
Berikut cara melihat gerhana Bulan 25 Maret 2024
1. Cukup ke luar ruangan dan cari Bulan di langit yang cerah
Gerhana Bulan sebagian, baik yang disebut penumbra maupun total, dapat aman dilihat dengan mata telanjang.
Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang peralatan khusus atau filter.
Hal ini disebabkan oleh sifat cahaya Bulan, yang hanyalah pantulan dari sinar matahari sehingga tidak akan menyilaukan mata Anda.
Carilah langit yang cerah dan bebas awan, dan pastikan Anda memiliki pandangan yang jelas ke Bulan.
Baca juga: Fenomena Warga Korea Utara Makin Botak, Ternyata Ini Penyebabnya
2. Pilih lokasi yang tepat untuk melihat gerhana Bulan
Penting untuk memilih lokasi yang cocok untuk melihat gerhana Bulan sebagian.
Beberapa lokasi yang direkomendasikan termasuk area lapangan yang luas, pantai, pegunungan, atau atap gedung.
Namun, perlu diingat bahwa Anda tidak perlu mencari tempat yang sangat gelap untuk melihat gerhana Bulan.
Artinya, Anda dapat menikmati pengamatan gerhana bahkan di tengah kota yang terang.
Baca juga: Kesiapan BPBD Toraja Utara dalam Menghadapi Fenomena El Nino
3. Menggunakan bantuan alat
Meskipun gerhana Bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, astronom dan astrofotografer profesional sering merekomendasikan beberapa alat bantu agar pengalaman pengamatan lebih seru dan informatif.
Berikut beberapa alat yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Binokuler (Teropong)
Teropong sangat berguna untuk melihat fitur-fitur permukaan Bulan, seperti kawah atau mare, selama gerhana terjadi.
Dengan teropong, Anda dapat dengan mudah melihat perubahan warna pada permukaan Bulan saat bayangan bumi bergerak melewatinya.
Ini memberikan detail yang lebih besar dibandingkan dengan pengamatan mata telanjang.
2. Teleskop
Dengan teleskop, Anda dapat melihat Bulan dengan detail yang sangat tinggi.
Anda akan dapat memeriksa berbagai fitur permukaan, mengamati bayangan yang terbentuk selama gerhana, dan bahkan melihat fase berbeda dari gerhana Bulan dengan jelas.
Jika Anda memiliki kamera DSLR, Anda juga dapat menghubungkannya ke teleskop untuk mengambil foto yang mengesankan selama gerhana.
(*)
Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025 Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia |
![]() |
---|
Fenomena Hujan Meteor Bootid Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Catat Waktu Pengamatan Terbaik! |
![]() |
---|
Ilmuwan Peringatkan Umat Manusia usai Penemuan UFO Bersimbol Aneh di Kolombia |
![]() |
---|
Sederet Fenomena Langit di Indonesia April 2025: Ada Pink Moon hingga Hujan Meteor Tertua |
![]() |
---|
Sempat Punah Sejak 13 Ribu Tahun Lalu, Spesies Serigala 'Dire Wolf' Berhasil Dihidupkan Kembali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.