Amerika Serikat Serang Proksi Iran di Irak dan Suriah

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada wartawan, kalau serangan tersebut mengenai tujuh fasilitas yang...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Serangan udara AS yang menargetkan militan pro-Iran di Suriah dan Irak pada Jumat (2/2/2024) malam. Irak mengutuk serangan balasan AS. 

Presiden AS, Joe Biden mengatakan, serangan balasan atas tewasnya tiga prajurit mereka akan terus berlanjut.

“Hal ini (serangan balasan) akan berlanjut pada waktu dan tempat yang kami pilih,” kata Biden.

“Amerika Serikat tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia. Tetapi biarlah semua orang yang mungkin ingin menyakiti kami mengetahui hal ini: Jika Anda menyakiti orang Amerika, kami akan membalasnya,” tegasnya.

 

Baca juga: Netanyahu Minta Amerika Serikat Tidak Bicara Soal Solusi Dua Negara Israel-Palestina

 

Serangan balasan ini terjadi beberapa hari setelah sebuah pesawat tak berawak menyerang Tower 22, pangkalan rahasia militer AS di timur laut Yordania.

Serangan tersebut menghantam barak tempat tinggal tentara Amerika yang menyebabkan tiga prajurit tewas dan melukai puluhan lainnya.

Pihak Pentagon mengatakan, mereka memperkirakan jumlah orang yang terluka akan berfluktuasi seiring dengan banyaknya orang yang mencari perawatan lanjutan.

Gedung Putih kemudian merilis pernyataan yang menyalahkan milisi proksi Iran atas insiden mematikan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam.

 

Baca juga: Cara Rusia Kurangi Dominasi Amerika Serikat dan Eropa, Gelar Fashion Show di Tengah Perang

 

Irak Kutuk Serangan AS di Wilayah Mereka

Pada Sabtu (3/2/2024), Irak mengutuk serangan balasan AS terhadap kelompok bersenjata pro-Iran di wilayahnya.

Irak menilai, apa yang dilakukan AS tersebut merupakan sebagai pelanggaran kedaulatan bagi negaranya.

Juru bicara Perdana Menteri Mohamed Shia Al-Sudani, Jenderal Yehia Rasool memperingatkan AS bahwa serangan tersebut membawa 'konsekuensi bencana' bagi negara di Timur Tengah.

"Serangan hari Jumat di Irak barat dekat perbatasan Suriah adalah pelanggaran kedaulatan Irak dan akan membawa konsekuensi yang berbahaya bagi keamanan dan stabilitas Irak dan kawasan,” kata Yehia dikutip dari Arab News.

(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved